Namun demikian pihak Polytron sendiri membantah bila mobil listrik Polytron G3 merupakan hasil rebadge.
Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo, mengatakan bahwa rebadge dengan produk perusahaan Tiongkok tak sepenuhnya benar. Sebab, kedua mobil yang baru diluncurkan ini memiliki spesifikasi yang berbeda.
"Rebadge sih tak sepenuhnya bener ya, karena kalau dicari di sana nggak ada yang spesifikasinya sama kayak yang kita bawa di Indonesia," kata Tekno saat peluncuran Polytron G3.
"Jadi sebetulnya kita juga melakukan beberapa adjustment ya perubahan disesuaikan dengan karakter konsumen di Indonesia," sambungnya.
Skyworth dan Polytron sendiri berencana untuk mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memangkas rantai pasokan dan meningkatkan daya saing produk.
Kedua perusahaan berencana untuk memproduksi hampir 10.000 kendaraan Skyworth dengan nama Polytron dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.