Suara.com - Di tengah maraknya motor-motor matic dan sport berteknologi injeksi, pesona motor 2tak justru tak pernah benar-benar padam.
Suara cempreng khasnya, semburan asap knalpot, hingga sensasi tarikan liar jadi kenangan yang kini kembali diburu.
Motor 2 tak bukan hanya kendaraan, melainkan simbol kejayaan masa lalu yang kini menjadi klangenan para penggemar otomotif klasik.
Berikut ini beberapa rekomendasi motor 2 tak bekas yang masih banyak dicari, lengkap dengan spesifikasi, keunikan di masanya, serta estimasi pajaknya.
1. Yamaha RX-King

Dikenal sebagai “motor jambret” di era 90-an hingga awal 2000-an, RX-King punya akselerasi brutal yang jadi favorit kalangan muda, bahkan tak jarang digunakan dalam balap liar.
Suaranya yang meraung dan desain minimalis macho membuatnya ikonik di jalanan. Kini, motor ini banyak dicari kolektor karena statusnya sebagai "raja jalanan".
Spesifikasi Singkat:
Mesin: 132cc, 2-stroke, pendingin udara
Baca Juga: Update Harga Honda ADV 160 per Mei 2025, Skutik Adventure yang Semakin Menggoda
Tenaga: ±18.5 HP @ 8.500 rpm
Torsi: ±15.1 Nm @ 7.500 rpm
Transmisi: Manual 5-percepatan
Berat kosong: ±100 kg
Kapasitas tangki: 9,5 liter
Perkiraan Harga Bekas (2025): Rp12 juta – Rp30 juta (Bahkan bisa diluar nalar harganya)
Pajak Tahunan: Sekitar Rp200.000 – Rp400.000 tergantung tahun produksi dan wilayah
2. Kawasaki Ninja R (150R)

Diluncurkan sebagai penerus Ninja 150RR, versi “R” tampil lebih sederhana namun tetap galak. Keunggulan utama Ninja R adalah mesin KIPS (Kawasaki Integrated Powervalve System) yang membuat tenaganya merata di semua putaran.
Di zamannya, ini adalah motor pelajar sultan dan jadi bintang di arena drag race jalanan. Sampai kini, performanya masih membuat banyak motor 4-tak keok di garis lurus.
Spesifikasi Singkat:
Mesin: 149cc, 2-stroke, pendingin cairan
Tenaga: ±28.2 HP @ 10.000 rpm
Torsi: ±20 Nm @ 9.000 rpm
Transmisi: 6-percepatan
Berat kosong: ±124 kg
Kapasitas tangki: 10,8 liter
Perkiraan Harga Bekas (2025): Rp15 juta – Rp35 juta
Pajak Tahunan: Sekitar Rp350.000 – Rp550.000
3. Suzuki Satria 120R
![Suzuki Satria 2 Tak. [Tokopedia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/07/29992-satria-2-tak.jpg)
Satria 2-tak adalah cikal bakal motor bebek racing dari Suzuki. Di awal 2000-an, motor ini dikenal sebagai "jet darat" karena bodinya mungil namun punya tenaga mengagetkan.
Banyak digunakan dalam balap bebek atau road race. Kini, peminatnya berasal dari komunitas modifikasi dan pencinta motor drag lawas.
Spesifikasi Singkat:
Mesin: 120cc, 2-tak, pendingin udara
Tenaga: ±13 HP @ 8.000 rpm
Transmisi: 6-percepatan
Berat kosong: ±96 kg
Kapasitas tangki: ±4.5 liter
Perkiraan Harga Bekas (2025): Rp6 juta – Rp14 juta
Pajak Tahunan: Sekitar Rp150.000 – Rp300.000
4. Honda NSR 150 SP
![Ilustrasi motor NZR 2 Tak. [Shoppe]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/07/37153-nzr.jpg)
NSR 150 SP adalah “moge” 2-tak yang sangat eksklusif di zamannya. Dengan teknologi Pro Arm dan tenaga besar, motor ini jadi impian para remaja 90-an.
Banyak muncul di ajang balap resmi maupun jalanan kota besar. Kini, NSR SP jadi buruan kolektor karena stoknya yang langka dan harganya terus naik.
Spesifikasi Singkat:
Mesin: 149cc, 2-tak, pendingin cairan
Tenaga: ±39 HP @ 11.000 rpm
Transmisi: 6-percepatan
Suspensi belakang: Pro Arm monoshock
Berat kosong: ±124 kg
Perkiraan Harga Bekas (2025): Rp25 juta – Rp60 juta (tergantung kondisi dan keaslian part)
Pajak Tahunan: Sekitar Rp400.000 – Rp600.000
5. Yamaha F1ZR

F1ZR adalah motor bebek sporty Yamaha yang dulu jadi idola pelajar dan pebalap jalanan.
Dengan desain simpel dan performa kencang, F1ZR disebut-sebut sebagai “bebek terbang” karena sering dipakai di sirkuit balap lokal. Suaranya khas dan mudah dimodifikasi.
Spesifikasi Singkat:
Mesin: 110cc, 2-tak, pendingin udara
Tenaga: ±9 HP @ 7.000 rpm
Transmisi: 4-percepatan (manual kopling)
Berat kosong: ±95 kg
Perkiraan Harga Bekas (2025): Rp5 juta – Rp11 juta
Pajak Tahunan: Sekitar Rp100.000 – Rp250.000
Kenapa Masih Dicari?
Motor 2-tak kini lebih dari sekadar alat transportasi; mereka adalah artefak nostalgia. Banyak kolektor, komunitas, hingga anak muda generasi baru yang tertarik merasakan sensasi berkendara tempo dulu.
Selain itu, karakter mesinnya yang responsif dan bobotnya yang ringan membuat motor ini masih sangat menyenangkan dikendarai.
Namun, perlu dicatat bahwa motor 2-tak umumnya boros bahan bakar dan memerlukan perawatan rutin yang lebih intens. Beberapa suku cadang juga mulai langka, meski komunitas pengguna sering berbagi info dan sumber part melalui grup media sosial.
Jika Anda ingin kembali menikmati sensasi berkendara ala tahun 90-an, motor-motor 2-tak ini bisa jadi pilihan tepat. Selain nilai historisnya tinggi, beberapa bahkan punya potensi investasi karena harganya cenderung naik. Jadi, apakah Anda siap membangkitkan raungan nostalgia di jalanan?