Suara.com - Produsen mobil asal Jepang, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Foxtron Vehicle Technologies (Foxtron) yang merupakan anak perusahaan dari Foxconn untuk menyiapkan model kendaraan listrik atau EV yang nantinya akan diproduksi di Taiwan oleh produsen mobil Yulon.
Rencananya kendaraan listrik hasil kerjasama dengan Foxtron akan diperkenalkan pertama kali untuk kawasan Oseania pada paruh kedua tahun 2026.
"Mitsubishi Motors dan Foxtron akan melanjutkan diskusi menuju kesepakatan definitif," kata Mitsubishi Motors, dikutip Rabu (7 Mei 2025).
Kepala Strategi Kendaraan Listrik Yulon, Jun Seki, mengatakan bahwa, minat pemasok untuk bekerja sama dengan produsen mobil Jepang muncul karena mereka menghadapi persaingan yang semakin ketat dari merek-merek China yang secara agresif merambah pasar seperti Eropa, Brasil, dan Thailand.
![Mitsubishi Minicab EV mulai diproduksi di Indonesia pada Desember 2023 dan mulai dijual sebagai L100 EV pada awal 2024 di Tanah Air. [Dok MMKSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/15/44375-mitsubishi-minicab-ev-diproduksi-di-indonesia.jpg)
"Foxconn memandang Jepang sebagai peluang besar untuk mengembangkan bisnis kendaraan listrik dan telah berupaya menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Jepang," kata Jun Seki.
Namun sayang, meski telah mengonfirmasi kesepakatan untuk bekerja sama, Seki masih belum memberikan rincian lebih lanjut terkait kerjasama seperti apa yang akan dilakukan untuk menghadirkan kendaraan listrik nantinya.
Mitsubishi Motors tengah memajukan inisiatif lingkungannya melalui kendaraan elektrifikasi untuk model-model baru. Upaya ini meliputi peningkatan Outlander PHEV, kendaraan listrik plug-in hybrid, dan penambahan model kendaraan listrik hybrid untuk model Xpander dan Xforce, yang populer di kawasan Asia Tenggara.
![Mitsubishi Outlander PHEV mengandalkan dua jenis motor penggerak roda [Suara.com/manuel Jeghesta Nainggolan].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/05/87369-mitsubishi-outlander-phev-bali-1.jpg)
Selain menjajaki kerja sama dengan Foxconn, Mitsubishi Motors juga berencana untuk meningkatkan jajaran kendaraan listriknya dengan memanfaatkan kekuatan Aliansi, seperti menerima model OEM (Original Equipment Manufacturer) dari Renault Group di Eropa dan Nissan Motor di Amerika Utara.
Lebih jauh, Mitsubishi Motors tengah mempertimbangkan untuk memperluas kerja sama dengan mitra Aliansinya secara global, termasuk di kawasan Oseania, untuk memperkuat jajaran kendaraan listrik dan mempercepat upaya untuk mencapai netralitas karbon.
Baca Juga: 7 Mobil Bekas Mitsubishi Harga Murah di Bawah Rp80 Jutaan: Lengkap dengan Taksiran Pajak Tahunannya
Kendaraan Listrik Mitsubishi di Indonesia
Melihat perkembangan industri otomotif Indonesia saat ini yang semakin diramaikan oleh kehadiran kendaraan listrik, Mitsubishi terlihat menjadi agen pemegang merek (APM) yang terlihat 'anteng'. Mitsubishi masih diam di tengah ramainya gelombang kendaraan listrik dan hybrid yang bermunculan.
Sejatinya urusan mobil listrik, Mitsubishi sudah punya amunisi namun di segmen kendaraan komersial.
Mitsubishi L100 EV (disebut Minicab EV di Jepang) merupakan sebuah kendaraan niaga ringan kelas kei-car berbasis baterai (BEV) dan dilengkapi komponen listrik termasuk motor dan baterai penggerak. Mobil ini memiliki panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.915 mm.
Baterainya mengusung tipe Lithium Ion dengan kapasitas 20,1 kWh. Jangkauan jelajah telah diperluas hingga 180 km (dalam mode WLTC) per pengisian daya.
Ada peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan model sebelumnya. Pengisian daya normal pada AC200V (15A) memerlukan waktu kurang lebih 7,5 jam untuk mengisi penuh baterai, sehingga jika baterai diisi pada malam hari, baterai akan terisi penuh dan siap digunakan pada keesokan harinya.
Selain itu, baterai dapat terisi hingga 80 persen dalam waktu sekitar 42 menit dengan pengisian cepat (DC) tipe CHAdeMO. Mobil ini menggendong motor listrik bertenaga 42 PS dan torsi maksimum sebesar 195 Nm.
Sedangkan berbicara mobil penumpang, Mitsubishi sebenarnya memiliki Outlander PHEV yang mengisi segmen kendaraan listrik. Namun penjualan mobil yang memadukan teknologi hybrid dan listrik di Indonesia itu sudah disetop.