Suara.com - Di Indonesia, salah satu motor niaga yang paling populer adalah Viar Karya, sebuah motor roda tiga dengan fitur baik berupa bak terbuka ataupun box.
Lama tak terusik oleh pemain besar, rupanya produsen raksasa dari Jepang, Honda, mulai tertarik untuk terjun di segmen ini.
Menurut laporan Carscoops, Honda meluncurkan kendaraan niaga terbaru bernama eQuad, yang tampil berbeda dari kendaraan Honda kebanyakan.
Kendaraan ini bisa dibilang ambigu. terlalu terbuka untuk ukuran mobil, namun membawa roda empat dan windshield, membuatnya tak bisa digolongkan sebagai motor konvensional.
eQuad adalah kendaraan listrik mikro roda empat yang diperuntukkan sebagai solusi pengiriman jarak pendek di area perkotaan.
Yang menarik, desainnya mengingatkan kita pada kendaraan lokal seperti Viar Karya, yang selama ini dikenal sebagai angkutan niaga ringkas.
Tapi tentu saja, eQuad hadir dengan sentuhan teknologi dan elektrifikasi khas Honda, menjadikannya kendaraan masa depan yang serius, meski tampilannya sederhana.
Solusi Niaga Ramah Lingkungan dan Fleksibel

eQuad dirancang oleh anak perusahaan baru Honda bernama Fastport, yang fokus pada mobilitas mikro. Kendaraan ini menyasar kebutuhan pengiriman last-mile seperti paket, belanjaan, dan barang kecil lainnya.
Baca Juga: Mengenal si Mobil Murah Toyota Vitz: Lebih Irit dan Lebih Murah dari Toyota Agya
Target utamanya adalah mengurangi kemacetan dan emisi di kota besar, sambil menjawab lonjakan permintaan pengiriman cepat dan sering.
Honda menawarkan dua varian:
- eQuad Small, dengan dimensi 3.400 mm x 1.000 mm x 2.100 mm
- eQuad Large, lebih bongsor di 3.658 mm x 1.219 mm x 2.134 mm
Kapasitas kargonya cukup lega untuk ukuran kendaraan mikro:
- Volume bagasi: 2.718–4.191 liter
- Daya angkut: 145 kg–295 kg
Dengan kemampuan ini, eQuad lebih dari cukup untuk kebutuhan pengiriman di pusat kota atau area dengan akses jalan yang terbatas.
Desain Fungsional, Bukan Gaya-Gayaan
Secara visual, eQuad lebih mirip “kotak berjalan”. Namun, semua yang ada pada kendaraan ini fungsional. Dari setang mirip sepeda di bagian tengah, kanopi anti-UV, hingga layar digital multifungsi yang menampilkan instrumen dan fitur hiburan.
eQuad juga dilengkapi dengan:
- Lampu depan dan belakang LED
- Spion eksternal
- Kipas pendingin kabin
- Rem otomatis dan sistem pengereman regeneratif
Meski terkesan sederhana, kendaraan ini punya sistem pedal-assist "by wire" dan baterai swappable, menjadikannya hemat energi dan ramah lingkungan.
Performa Santai, Cocok untuk Perkotaan

Jangan bandingkan performa eQuad dengan kendaraan bermesin besar. Top speed-nya hanya 20 km/jam, dan jarak tempuh maksimal 37 km untuk varian kecil.
Tapi memang itulah tujuannya, mobilitas dalam kota yang efisien dan aman.
eQuad bisa digunakan di jalur sepeda, sehingga menghindari kemacetan tanpa harus merambah jalan utama.
Ini juga membuatnya cocok untuk operasional di kawasan bisnis, komplek perumahan, dan area yang tidak ramah kendaraan besar.
Siap Diproduksi
Produksi eQuad akan dilakukan di Honda Performance Manufacturing Center di Ohio, fasilitas yang sebelumnya digunakan untuk memproduksi supercar Honda NSX.
Distribusi awal untuk pasar Eropa dan Amerika Utara dijadwalkan akhir 2025, dan produksinya akan ditingkatkan pada tahun berikutnya.
Honda eQuad hadir sebagai solusi kendaraan niaga masa depan yang ramah lingkungan, praktis, dan fungsional.
Dengan desain mungil dan kemampuan manuver tinggi, kendaraan ini bisa menjadi jawaban atas tantangan logistik perkotaan, terutama dalam mengurangi jejak karbon dan kemacetan.
Jika masuk ke pasar Asia Tenggara, bukan tidak mungkin eQuad akan berhadapan langsung dengan model-model seperti Viar Karya, tetapi dengan nilai tambah berupa elektrifikasi dan desain modular. Sederhana, tapi canggih—itulah eQuad ala Honda.