Suara.com - Membeli mobil bekas seringkali menjadi pilihan menarik, terutama bagi mereka yang baru pertama kali memiliki kendaraan roda empat. Iming-iming harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan mobil baru menjadi daya tarik utama.
Namun, di balik label harga mobil bekas murah yang menggoda, tersembunyi potensi masalah yang bisa menguras kantong dan emosi, khususnya bagi para pemula di dunia otomotif.
Setidaknya ada 7 mobil bekas bukan untuk pemula dan tidak direkomendasikan untuk dibeli. Meskipun harga mobil bekas ini terbilng murah, bahkan ada yang hanya Rp15 juta.
Sebab memilih mobil bekas, apalagi yang usianya sudah lebih dari satu dekade, bukanlah perkara mudah. Meskipun memang tidak semua mobil bekas tua pasti bermasalah.
Tanpa pengetahuan mendalam mengenai seluk-beluk mesin, kaki-kaki, dan riwayat perawatan, seorang pemula bisa dengan mudah terjebak dalam "lubang" perbaikan yang tak ada habisnya. Mobil yang tampak mulus di luar belum tentu sehat di dalam.
Artikel ini akan mengupas tuntas 7 mobil bekas yang populer pada masanya, namun kini dianggap kurang ideal bahkan cenderung "berbahaya" bagi kantong para pemula.
Pertimbangan utama adalah potensi biaya perawatan yang tinggi, ketersediaan suku cadang, serta masalah-masalah kronis yang sering menghantui model-model ini. Mari kita bedah satu per satu.
1. Sedan Timor (S515/S515i) - Rp15 Juta sampai Rp40 Juta

Sempat digadang-gadang sebagai mobil nasional, Timor sejatinya adalah rebadging dari Kia Sephia generasi pertama.
Meskipun harga bekasnya kini sangat ramah di kantong, seringkali di bawah Rp 30 jutaan, ada beberapa kelemahan mendasar yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: 8 Pilihan Mobil Bekas 2 Baris untuk Keluarga Kecil di Bawah Rp100 Juta: Kabin Luas, Irit BBM
- Masalah Kualitas Bodi dan Interior:
Salah satu keluhan paling umum adalah kualitas pelat bodi yang tipis dan gampang penyok pada mobil murah ini.
Selain itu, material dasbor dan panel interior yang terbuat dari plastik campuran vinyl rentan rusak, mengelupas, atau getas, terutama jika sering terpapar sinar matahari.
- Kelistrikan dan Sensor (Tipe DOHC):
Varian DOHC dikenal memiliki sistem kelistrikan yang rentan. Banyaknya kabel yang digunakan berpotensi putus atau meleleh, bahkan bisa memicu korsleting.
Sensor-sensor pada mesin DOHC juga sangat sensitif. Jika salah satu sensor bermasalah, mobil bisa mogok total.
- Sistem Pengereman:
Beberapa pengguna melaporkan sistem pengereman Timor kurang responsif, terutama saat dipacu pada kecepatan tinggi, yang tentunya membahayakan keselamatan.
- Perawatan Kaki-kaki:
Sektor kaki-kaki, terutama bagian depan, seringkali menjadi sumber masalah dan menimbulkan bunyi-bunyi yang mengganggu kenyamanan.
2. Chevrolet Blazer - Rp35 Juta sampai Rp50 Juta

Dengan tampang gagah khas SUV Amerika, Chevrolet (atau Opel) Blazer memang memancarkan aura maskulin. Blazer juga termasuk mobil murah di bawah 100 juta.
Namun, di balik bodinya yang kokoh, tersembunyi beberapa "penyakit" yang bisa membuat pusing pemilik mobil bekas pemula.
- Konsumsi Bahan Bakar:
Ini adalah kelemahan paling terkenal dari Blazer. Dengan mesin berkapasitas 2.200 cc dan bobot mobil yang berat, konsumsi BBM-nya sangat boros, diperkirakan hanya sekitar 4-7 km/liter untuk pemakaian dalam kota.
- Mesin Rentan Overheat:
Blazer dirancang untuk negara beriklim dingin, sehingga sistem pendinginannya menjadi titik lemah di iklim tropis seperti Indonesia.
Kasus overheat sering terjadi, terutama pada varian DOHC, dan memerlukan perawatan ekstra pada sistem radiator.
- Suku Cadang Mahal dan Terbatas:
Berbeda dengan mobil Jepang, ketersediaan suku cadang Blazer lebih terbatas dan harganya relatif mahal.
Jarang ditemukan komponen imitasi atau KW, sehingga pemilik harus siap merogoh kocek lebih dalam untuk komponen orisinal.
- Radius Putar Besar:
Ukurannya yang besar membuat radius putarnya juga besar, ini cukup menyulitkan saat harus putar balik atau parkir di area yang sempit.
3. Honda Estilo - Harga 'Gelap'

Honda Estilo adalah legenda di kalangan pecinta mobil. Desain hatchback 2 pintu yang timeless membuatnya tetap diburu hingga kini.
Namun, statusnya sebagai mobil hobi membuat harganya "gelap" dan perawatannya menuntut perhatian khusus. Harga termurah Honda Estilo di pasar mobil bekas sekitar Rp 180 juta.
Bahkan ada yang menjual Honda Estilo hingga lebih dari Rp500 juta. Namu harga 'wajar' mobil gorengan ini di kisaran Rp300-350 juta.
Jelas harga ini tidak masuk untuk budget pemula. Lalu, apa kekurangan lainnya?
- Kaki-kaki Ringkih:
Seperti penyakit umum sedan Honda lawas lainnya, sektor kaki-kaki Estilo tergolong ringkih. Mengingat usianya, hampir bisa dipastikan unit yang ada di pasaran memerlukan peremajaan total pada bagian suspensi dan komponen pendukungnya.
- Potensi Overheat:
Blok mesin yang terbuat dari aluminium rentan mengalami keropos di sekitar liner silinder. Ditambah usia, sistem pendinginan yang tersumbat bisa dengan mudah menyebabkan mesin overheat.
- Power Steering Bocor:
Tekanan pada sistem power steering Estilo cukup tinggi, sehingga seringkali ditemukan kebocoran pada area selang atau pompa.
- Harga Suku Cadang dan Unit:
Karena statusnya sebagai mobil koleksi, harga suku cadang orisinalnya, terutama komponen bodi, bisa sangat mahal. Harga unit bekasnya pun sangat tidak stabil dan cenderung tinggi untuk mobil seumuran.
4. Daihatsu Taft - Rp150 Juta sampai Rp250 Juta

Daihatsu Taft, baik itu seri "Kebo", GT, Rocky, hingga Feroza, dikenal sebagai jip tangguh dan perkasa meskipun harganya juga gaib.
Mobil bekas Daihatsu (tahun 1988-1995) ini dijual di kisaran Rp150-250 juta. Tentu harga ini bukan budget yang murah dan wajar untuk pemula dan mobil bekas yang diproduksi tahun itu.
Walau memang dikenal tangguh tapi bukan berarti bebas dari masalah, terutama bagi pengemudi yang tidak terbiasa dengan karakter mobil diesel 4x4.
- Kopling Keras:
Salah satu keluhan utama pengguna Taft adalah pedal koplingnya yang keras. Ini membutuhkan pembiasaan dan bisa sangat melelahkan di tengah kemacetan.
- Radius Putar Besar:
Seperti Blazer, radius putar Taft cukup besar (meskipun ada perbaikan di model-model akhir), membuatnya kurang lincah untuk manuver di ruang terbatas.
- Perawatan Mesin Diesel:
Suhu mesin diesel yang tinggi menyebabkan oli mesin lebih cepat menguap. Pemilik harus rajin memeriksa volume oli untuk menghindari kerusakan fatal.
- Suspensi Keras (Per Daun):
Untuk model yang masih menggunakan suspensi per daun, bantingannya sangat keras dan kurang nyaman untuk penggunaan harian di perkotaan. Seringkali, per daun sisi kanan depan "kalah" lebih dulu, membuat mobil miring.
5. VW Combi - Rp70 Juta sampai Rp150 Juta

VW Combi adalah ikon budaya pop yang tak lekang oleh waktu. Namun, memelihara mobil klasik ini memerlukan dedikasi dan pemahaman mekanis yang tidak dimiliki oleh semua orang, terutama pemula.
- Risiko Kebakaran Mesin:
Ini adalah bahaya paling serius. Kebocoran pada selang bensin yang menetes ke mesin panas atau masalah pada tali kipas yang menyebabkan overheat adalah penyebab umum kebakaran pada VW Combi.
- Sistem Kelistrikan Usang:
Sistem kelistrikan mobil tua ini sangat sederhana dan seringkali sudah tidak standar. Sambungan kabel yang getas dan tidak rapi menjadi bom waktu.
- Mesin Boros Oli:
Mesin VW Combi dikenal "haus" oli. Karena pendinginannya mengandalkan sirkulasi oli, kekurangan oli bisa berakibat fatal pada mesin.
- Membutuhkan Bengkel Spesialis:
Tidak semua bengkel umum paham cara menangani mesin VW klasik. Pemilik sangat bergantung pada bengkel spesialis yang jumlahnya terbatas.
6. Mercedes-Benz C-Class (1990-2000an) - Rp30 Juta sampai Rp100 Juta

Meski sudah tahun lama, Mercy C-Class ini masih memperlihatkan kemewahan dan citra premium. Menariknya, harga mobil bekas Mercedes-Benz C-Class tahun 1990-2000an kini sangat terjangkau.
Namun, di balik logo three-pointed star, ada biaya perawatan yang siap mengintai pada mobil murah dari brand ternama ini.
- ECU/PMS Bermasalah:
Pada tipe C180 dan C200, modul ECU yang dikenal dengan nama PMS (Pressure Management System) dari Siemens sering menjadi sumber masalah. Jika komponen ini rusak, mobil bisa mogok dan biaya penggantiannya mencapai jutaan rupiah.
- Komponen Elektrikal Lemah:
Seiring usia, motor-motor elektrikal seperti power window dan wiper rentan mengalami kerusakan. Menggantinya dengan komponen orisinal adalah keharusan untuk menjaga durabilitas, dan itu tidak murah.
- Plafon Turun:
Penyakit khas mobil Eropa, lem perekat plafon yang tidak kuat menahan panas membuat kain plafon turun dan mengganggu estetika kabin.
- Sparepart Mahal:
Karena kelasnya sebagai mobil premium, suku cadang orisinil Mercy C200 dan C240 cukup mahal. Bahkan untuk mendapatkannya kadang harus inden atau menunggu berbulan-bulan.
7. Volvo Tahun 1990-2000an (Seri 740/960) - Rp35 Juta sampai Rp70 Juta

Dikenal dengan julukan "Tank dari Swedia" karena bodinya yang kokoh dan fitur keselamatannya, Volvo seri 700 dan 900 adalah sedan Eropa yang nyaman.
Namun, memeliharanya di era sekarang butuh komitmen ekstra. Padahal harga beli mobil murah ini tergolong masuk di budget pemula.
- Perawatan Mahal (Seri 960):
Khususnya untuk Volvo 960, biaya perawatannya cenderung lebih mahal dibandingkan seri 740 atau 940. Ini disebabkan oleh kompleksitas mesin dan konstruksi suspensi belakangnya.
- Konsumsi Bahan Bakar:
Jangan berharap mobil ini irit. Terutama untuk varian dengan mesin 6 silinder atau turbo, konsumsi BBM-nya cukup boros untuk penggunaan harian.
- Komponen Spesifik:
Beberapa komponen, seperti pegas bagasi hidrolik, seringkali sudah lemah karena usia. Meskipun bisa disubstitusi, menemukan komponen orisinal atau substitusi yang tepat membutuhkan pengetahuan.
- Bengkel dan Komunitas:
Sama seperti mobil Eropa lawas lainnya, perawatan Volvo sangat bergantung pada bengkel spesialis dan dukungan komunitas untuk mendapatkan informasi serta suku cadang copotan yang layak pakai.
Itulah beberapa mobil bekas yang tidak direkomendasikan dimiliki oleh pemula. Apakah kalian punya rekomendasi lain?