China Larang Penjualan Mobil Bekas 0 KM, Apa Dampaknya di Indonesia?

Kamis, 24 Juli 2025 | 11:26 WIB
China Larang Penjualan Mobil Bekas 0 KM, Apa Dampaknya di Indonesia?
Ilustrasi pasar mobil bekas (freepik/tawatchai07)

Nilai investasi mobil bekas juga dapat lebih stabil, karena data kendaraan dapat diverifikasi secara terbuka.

Di sisi produsen, kebijakan ini akan menekan praktik manipulasi angka penjualan dan mempromosikan penjualan asli ke konsumen.

Hingga kini, masih belum diketahui dampak apa yang bisa terjadi di Indonesia dari kebijakan pemerintah China ini.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika hal tersebut memberi dampak besar di masa-masa mendatang.

Di China, asosiasi dealer juga mengusulkan sistem kode khusus untuk ekspor mobil bekas agar distribusi lebih transparan dan teratur.

Kondisi Pasar Mobil Bekas di Indonesia

Pasar mobil bekas di Indonesia juga mengalami tantangan serupa, meskipun skalanya tidak sebesar di China.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, konsumen di Indonesia mulai lebih kritis terhadap riwayat kendaraan yang dijual.

Di pasar, mobil bekas yang tercatat sebagai unit “demo” atau “bekas showroom” namun dijual dengan harga seperti unit baru kerap menimbulkan kebingungan.

Sejumlah platform jual beli mobil bekas di Indonesia kini mulai menyediakan layanan pengecekan histori kendaraan dan transparansi kilometer.

Baca Juga: Budget Rp30 Juta Dapat Mobil Apa? Ini 5 Rekomendasi Mobil Bekas yang Masih Tangguh

Hal ini menunjukkan bahwa pasar Indonesia juga sedang bergerak menuju kepercayaan konsumen yang lebih tinggi.

Namun, regulasi formal soal batas waktu penjualan kembali seperti di China belum diterapkan secara ketat di sini.

Dengan rencana larangan penjualan mobil bekas dalam enam bulan sejak registrasi awal, pemerintah China menegaskan komitmennya untuk memberantas penjualan mobil bekas 0 KM guna mendukung pasar yang lebih sehat nantinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI