Bikin Irit Bensin Tapi Dianggap Ganggu, Fitur Start/Stop Mobil Bakal Dihapus?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 18:43 WIB
Bikin Irit Bensin Tapi Dianggap Ganggu, Fitur Start/Stop Mobil Bakal Dihapus?
Tindakan melakukan starter mobil atau kontak menyalakan mesin kendaraan. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Meski kebijakan EPA berlaku di Amerika Serikat, dampaknya bisa terasa global. Banyak mobil yang dijual di Indonesia merupakan produk global atau berbasis platform internasional.

Jika fitur start/stop dihapus dari model global, ada kemungkinan versi Indonesia juga akan ikut berubah.

Padahal, fitur ini sudah mulai diterapkan di beberapa mobil populer di Tanah Air, seperti Toyota Rush GR Sport dan Honda BR-V.

Dengan kondisi lalu lintas yang padat di kota-kota besar, fitur ini sebenarnya cukup membantu menghemat bensin.

Solusi Tengah: Default Off?

Salah satu solusi yang diusulkan adalah menjadikan fitur ini “default off”, artinya, fitur tidak aktif saat mobil dinyalakan, tapi bisa diaktifkan manual jika pengemudi menginginkannya.

Ini bisa jadi jalan tengah antara efisiensi dan kenyamanan. Auto start/stop adalah contoh bagaimana teknologi bisa jadi pedang bermata dua.

Di satu sisi, ia membantu menghemat bensin dan mengurangi emisi. Di sisi lain, ia dianggap mengganggu dan tidak terlalu berdampak besar.

Kalau kamu termasuk yang suka fitur ini, nikmati selagi masih ada. Tapi kalau kamu merasa terganggu, mungkin sebentar lagi kamu tak perlu repot menekan tombol off setiap kali berkendara.

Baca Juga: Tips Tukar Tambah Mobil Bekas di GIIAS 2025 Agar Harga Tetap Tinggi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI