Bahkan EPA (Environmental Protection Agency) menyebut fitur ini sebagai "trofi partisipasi iklim" yang tidak terlalu berdampak.
5. Layar Sentuh: Modern Tapi Mengalihkan Fokus
Touchscreen di mobil memang terlihat modern, tapi 13% responden menganggapnya mengganggu. Pengemudi harus mengalihkan pandangan dari jalan ke layar, yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Di Indonesia, layar besar sering jadi daya tarik utama, padahal tombol fisik justru lebih aman dan intuitif.

Fitur Lama yang Dirindukan
Menariknya, banyak pengemudi luar negeri justru merindukan fitur-fitur lama seperti rem tangan manual, tombol fisik, dan ban cadangan full-size.
Fitur-fitur ini dianggap lebih praktis dan bisa diandalkan, terutama saat kondisi darurat.
Teknologi mobil memang terus berkembang, tapi tidak semua fitur cocok untuk semua orang. Di Indonesia, fitur-fitur seperti lane assist, voice command, dan layar sentuh sering jadi bahan promosi.
Tapi di luar negeri, fitur-fitur ini justru dikritik karena dianggap tidak efisien atau bahkan berbahaya.
Baca Juga: 5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta yang Masih Layak Pakai 2025
Jadi, sebelum tergoda beli mobil karena fitur-fitur "wah", ada baiknya kita cek dulu: apakah fitur itu benar-benar berguna, atau cuma gimmick yang bikin repot?