Suara.com - Para konsumen pertama Wuling Motors khawatir harga mobil listrik bekas akan turun semakin rendah setelah merek asal Tiongkok itu disebut memangkas harga hingga ratusan juta di GIIAS 2025.
Kekhawatiran itu disampaikan para konsumen Wuling dalam petisi online bertajuk “Kami Dirugikan! Harga Wuling Binguo EV Turun Rp 180 Juta dalam 7 Bulan!”.
Mereka memberikan conton salah satu konsumen yang membeli Wuling Binguo EV dengan harga Rp 330 juta.
"Hanya dalam beberapa bulan, mobil yang sama dijual hanya Rp 230 juta untuk unit baru. Harga mobil bekas tentu lebih rendah lagi," tulis para pembuat petisi.
Harga mobil listrik bekas yang anjlok memang adalah salah satu masalah utama di Indonesia. Konsumen belum yakin berpindah ke EV karena ketika dijual lagi harganya akan turun drastis - berbeda dari mobil seken konvensional yang harganya cenderung tetap stabil.
Para pembuat petisi, yang mengeklaim seruan mereka sudah diteken oleh 500 konsumen Binguo EV, kini menuntut diberikan kompensasi.
Sebelumnya diwartakan Wuling kini sedang dibidik oleh konsumennya sendiri yang kecewa karena merasa telah membeli mobil listrik merek asal Tiongkok itu dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan konsumen-konsumen baru.
Dalam petisi itu Wuling dituding tidak loyal dan berpihak pada konsumen-konsumen awalnya.
“Penurunan drastis ini bukan karena pasar atau pemakaian, melainkan strategi Wuling yang tidak transparan dan tidak berpihak pada konsumen awal,” bunyi tuntutan yang diunggah Zyovanni Satya Negara di Change.org pada akhir Juli kemarin.
Baca Juga: Hyundai Santai Sikapi Strategi Perang Harga Mobil China, Siapkan Strategi Sendiri Dorong Penjualan
Sebelumnya memang ada dugaan Wuling memangkas harga di GIIAS 2025 karena BYD membawa mobil listrik murah Atto 1 ke Tanah Air. Harga Atto 1 di bawah Rp 2 juta tapi membawa spesifikasi yang mirip dengan EV Wuling tetapi dengan harga di atas Rp 200 juta.
Dibantah Wuling
Tetapi selentingan ini sudah dibantah oleh Brand Communications Senior Manager Wuling Motors Brian Gomgom. Ia mengatakan penawaran harga murah mobil listrik Wuling di GIIAS 2025 adalah kebijakan dealer, bukan agen pemegang merek.
“Lalu untuk poin promo khusus di GIIAS, seperti yang sudah pernah kami sampaikan, kami tidak melakukan penyesuaian harga akan tetapi hal ini merupakan special deal tambahan dari dealer dan dilakukan sebagai strategi dari masing-masing diler untuk mengatur stock,” tegas dia.
Lebih lanjut Briam membeberkan Wuling Binguo EV 410 km saat ini dijual lebih murah, karena ketika diluncurkan pada Desember 2023 lalu EV tersebut belum berhak menikmati insentif pemerintah.
“Kemudian ada insentif PPN yang diumumkan pada bulan Januari 2024 sebesar Rp36 jutaan,” katanya.
Brian meneruskan, insentif EV sebesar Rp36 juta itu dibarengi dengan adanya diskon yang dihadirkan oleh masing-masing dealer.
“Perihal diskon besar di Juni 2025, kita bisa sampaikan bahwa biasanya dealer akan turut menyertakan insetif PPN sebesar Rp 36 juta dengan tambahan diskon dari dealer sehingga terlihat besar angkanya,” ujar dia.
Poin selanjutnya yang juga dijelaskan oleh dia adalah, program khusus Rp 72 juta value benefit yang diberikan untuk konsumen Binguo EV dan itu dijelaskan oleh Gomgom bukan sebagai penurunan harga.
Ia mengatakan program tersebut memberikan manfaat lebih untuk konsumen Binguo EV seperti berbagai hal yang dapat dinikmati oleh konsumennya di antaranya extensive free maintenance, free insurance, lifetime core ev component warranty, free charging DC GB/T hingga September 2025 dan free DC Adapter.
Brian mengatakan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan perwakilan komunitas untuk meluruskan permasalahan yang terjadi saat ini dalam waktu dekat.