Innova yang Irit Tahun Berapa? Cek Dulu 7 Masalah Umum Ini sebelum Beli

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 19:18 WIB
Innova yang Irit Tahun Berapa? Cek Dulu 7 Masalah Umum Ini sebelum Beli
Innova Zenix 2022 (Dok. Astra)

Suara.com - Toyota Innova masih menjadi mobil keluarga favorit karena kabin luas serta perawatan yang mudah. Kapasitas penggunaan bahan bakar juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pembelian mobil untuk keluarga.

Namun jika muncul pertanyaan, "Innova yang irit tahun berapa?", maka jawabannya adalah tahun 2022.

Jika dibandingkan dengan semua serinya, Innova keluaran 2022 menjadi yang paling irit BBM. Melansir sejumlah sumber, di tahun tersebut Innova telah merilis Innova Zenix Hybrid.

Mobil ini dikenal irit lantaran telah mengusung teknologi hybri, yakni menggabungkan mesin bensin dan motor listrik untuk menghasilkan tenaga. 

Dengan dukungan dari motor listrik, konsumsi BBM pun bisa ditekan. Sehingga sangat efisien dalam penggunaan bahan bakar dan ramah lingkungan.

Pertimbangan sebelum Membeli Mobil Bekas Innova

Sementara itu, melansir situs resmi Astra, pembelian Innova bekas tak luput dari beragam masalah yang umum ditemui, salah satunya soal bahan bakar. Berikut rinciannya agar menjadi pertimbangan dalam pembelian mobil Innova bekas. 

1. Boros bensin

Masalah Innova bekas yang utama yaitu boros bensin. Generasi pertama dan kedua mengandalkan mesin 1TR-FE. Saking tangguhnya, mesin ini juga diadopsi mobil SUV Toyota, seperti HiAce, Hilux, dan Land Cruiser.

Baca Juga: 3 Model Kijang Innova yang Paling Laris Diburu, Cek Harga Bekasnya!

Hanya saja, mesin 1TR-FE dikenal cukup boros lantaran generasi pertama sebelum tahun 2007 konsumsi bahan bakarnya mencapai 6 km/liter di dalam kota dan 10 km/liter untuk perjalanan bebas hambatan. 

Selain itu, Innova generasi pertama pre-facelift yang rilis pada tahun 2004–2007 belum memiliki standar emisi Euro 2. Alhasil, konsumsi BBM dan emisi yang dihasilkan kurang efisien. 

Meski begitu, kamu tak perlu khawatir karena Toyota juga menyematkan teknologi VVT-i (Variable Valve Timing with Intelligence) untuk memberikan efisiensi lebih baik. 

2. Masalah transmisi matic

Pemilik Innova generasi pertama dan kedua yang beli di rilisan (batch) pertama sering mengalami gangguan transmisi di mana fungsi solenoid terganggu atau bahkan mati.

Imbasnya, pengemudi sulit melakukan perpindahan gigi. Bahkan, ketika pengemudi masuk ke D, transmisi langsung melonjak ke gigi 3 atau bahkan sulit berpindah.

Pada generasi ketiga batch pertama, mobil bisa melonjak atau mengeluarkan bunyi jedug ketika melakukan perpindahan gigi, terutama saat kecepatan 80 km/liter. Selain usia pemakaian, masalah Innova ini juga dipicu buruknya kualitas oli transmisi. 

3. Mesin pincang 

Karena menggunakan bahan diesel, Innova bekas kerap mengalami mesin pincang atau brebet. Masalah Innova ini terjadi karena filter solar tersumbat, injektor rusak, dan penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai. 

Meski kertas kompresi 9.8:1 menandakan bisa minum Pertalite, Innova disarankan menggunakan bahan bakar RON di atas 90.

 4. Kebocoran oli

Selain boros bensin, My Motor List menjelaskan mesin 1TR-FE pada Innova pertama keluaran tahun 2004–2008 rentan mengalami kebocoran oli. Masalah Innova bekas ini biasa terjadi di bagian crankshaft atau timing belt.

5. Akselerasi lemah

Penyakit yang menjangkit mobil Innova diesel selanjutnya yaitu akselerasi lemah. Selain berkaitan dengan mobil pincang, masalah ini juga bisa disebabkan kerusakan pada Variable Nozzle Turbo (VNT).

Komponen ini bertugas mengatur masuknya udara dari turbo ke dalam mesin. Jika VNT rusak, suplai udara ke ruang bakar jadi terganggu sehingga mobil seakan kehilangan tenaga.

 6. Minim fitur

Sebagai mobil MPV kelas menengah seharga Rp300 jutaan, Innova generasi pertama dan kedua terbilang minim fitur, sebut saja immobilizer, airbag, pelipat spion otomatis, dan ABS, kecuali untuk trim tertinggi. Tak cuma itu, semburan AC pada keluaran batch pertama terbilang kecil dan terbatas. 

7. Kaki-Kaki mobil bermasalah

Meski sebagai kelas menengah, Innova banyak diminati untuk tunggangan sehari-hari dan menghajar medan berat. Hal tersebut tentu berdampak pada kaki-kaki mobil. Terlebih lagi Innova menggunakan suspensi per keong. 

Masalah Innova bekas ini bisa dicegah dengan rutin melakukan servis mobil bagi pemiliknya. Nah, sebagai pembeli, kamu perlu melakukan inspeksi mobil agar tahu kondisi aktual mobil. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?