Suara.com - Toyota Kijang, jadi satu nama yang seolah tak pernah lekang oleh waktu dan selalu menjadi pilihan utama keluarga Indonesia.
Ini bukan sekadar mobil, tapi sebuah warisan, simbol kebersamaan, dan yang terpenting, jaminan ketangguhan yang sudah teruji melintasi generasi.
Bagi generasi milenial dan keluarga muda, memilih Kijang bekas seringkali menjadi keputusan yang jauh lebih cerdas daripada membeli mobil baru dengan harga setara.
Kijang menawarkan ruang kabin yang tak tertandingi, biaya perawatan yang sangat bersahabat, dan mesin "badak" yang siap diajak bekerja keras menempuh ribuan kilometer tanpa rewel.
Dari sekian banyak evolusinya, ada 3 model Toyota Kijang yang hingga kini tetap menjadi primadona di pasar mobil bekas. Apa saja?
1. Kijang Kapsul (1997-2004)
Inilah wujud Kijang yang paling ikonik dan paling banyak meninggalkan kenangan.
Dengan desain membulat yang revolusioner pada masanya, Kijang Kapsul (terutama varian LGX dan Krista) sukses mengangkat citra Kijang dari mobil niaga menjadi mobil keluarga yang nyaman dan bergaya.
Model Kijang ini tersedia dalam varian bensin (7K-E 1.8L) dan diesel (2L 2.4L). Keduanya terkenal sangat sederhana, minim sensor elektronik rumit, sehingga mudah dirawat oleh hampir semua bengkel di pelosok negeri.
Baca Juga: 5 Mobil Matic di Bawah 100 Juta Performa Terbaik 2025, Kendaraan Harian Anak Muda
Konstruksi sasisnya sangat kokoh, dirancang untuk menahan beban berat dan melibas berbagai kondisi jalan di Indonesia, dari aspal mulus hingga jalanan pedesaan yang rusak.
Jangan khawatir soal spare part. Dari yang orisinal, aftermarket, hingga copotan, semuanya tersedia dengan harga yang sangat terjangkau.
Keluarga yang mencari mobil fungsional dengan bujet di bawah Rp 80 juta, para pehobi yang ingin bernostalgia, atau siapa saja yang butuh "mobil pekerja" super bandel yang tidak banyak permintaan.
2. Kijang Innova Generasi Pertama (2004-2015)
Toyota berhasil mengubah Kijang menjadi sebuah MPV modern dengan kenyamanan, fitur, dan performa yang jauh melampaui pendahulunya, tanpa meninggalkan DNA ketangguhannya.
Generasi ini sering disebut "Innova Bapau" karena bentuknya yang agak membulat.