Suara.com - Toyota akhirnya buang gengsi dan mengakui kehebatan raksasa teknologi China.
Mereka bersiap untuk memperkenalkan mobil listrik terbarunya, Toyota BZ7, yang "otak"-nya ternyata diisi oleh Huawei dan Xiaomi seperti dilansir dari CarnewsChina.
Lupakan citra Toyota yang kaku, karena ini adalah sinyal pergeseran strategi terbesar mereka di era mobil listrik.
Bukan Lagi Karya Murni Insinyur Jepang
Mobil ini bukanlah hasil kerja solo para insinyur Toyota di Jepang.
Toyota BZ7 adalah sebuah proyek "keroyokan" strategis antara Toyota dan GAC, yang merupakan perusahaan otomotif Tiongkok yang berstatus milik negara dan berpusat di Guangzhou
Bahkan, GAC menyumbangkan komponen paling vital, yaitu baterai Blade dan platform dasar elektriknya yang sudah sangat teruji.
Di sinilah kejutan utamanya: Huawei dan Xiaomi turun tangan untuk meracik sistem operasi, konektivitas, dan seluruh fitur pintar di dalam kabin.
Jawaban Toyota Atas Ketinggalan Teknologi
Baca Juga: Daftar Barang yang Dilelang KPK September 2025: Mulai dari Fortuner 60 Jutaan hingga Vespa!

Langkah ini adalah pengakuan jujur Toyota bahwa mereka tertinggal dalam perang software dan fitur pintar di dalam mobil.
Pasar otomotif, terutama di China, tidak lagi hanya membeli mesin atau desain, tetapi pengalaman digital di dalamnya.
Menggandeng Huawei dan Xiaomi adalah jalan pintas terpintar bagi Toyota untuk mengejar ketertinggalan tersebut dengan cepat.
Mobil ini dirancang khusus dengan konsep "Reboot" untuk menarik hati dan dompet Generasi Z.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Toyota BZ7

Mari kita bedah identitas mobil listrik hasil kolaborasi mengejutkan ini agar lebih jelas.
Secara resmi, mobil ini menyandang nama Toyota BZ7.
Wujudnya adalah sebuah Crossover EV (Sport Utility Vehicle), sebuah model yang sangat digandrungi pasar saat ini.
Target pasarnya sangat spesifik, yaitu para anak muda atau Generasi Z yang haus akan teknologi.
Konsep desainnya pun dinamai "Reboot," sebuah manifesto untuk menciptakan ruang personal yang dinamis dan sesuai gaya hidup aktif mereka.
Fondasi teknologinya disokong penuh oleh BYD, yang menyumbangkan baterai Blade dan arsitektur e-Platform 3.0 miliknya.
Sementara itu, "otak digital" yang mengendalikan sistem operasi dan fitur pintarnya dipercayakan sepenuhnya kepada Huawei dan Xiaomi.
Mobil canggih ini bukan lagi sekadar konsep, karena Toyota menargetkan produksi massal dan penjualannya di China dalam kurun waktu satu tahun ke depan.