- Harapan Baru Ekonomi: Ahok soroti potensi besar industri otomotif jadi tumpuan ekonomi nasional.
- Tiga Kunci Sukses: Bongkar tiga syarat utama: benahi logistik, siapkan SDM, dan manfaatkan AFTA.
- Peran Kunci Pemerintah: Kebijakan solutif lahir jika pemerintah mau turun langsung mendengar pelaku industri.
Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, membuat gebrakan dengan menyebut industri otomotif bisa jadi harapan baru ekonomi Indonesia.
Bukan sekadar wacana, pria yang akrab disapa Ahok ini membeberkan tiga kunci strategis yang bisa menyulap sektor ini menjadi mesin penggerak utama perekonomian nasional.
Ahok menekankan bahwa potensi raksasa ini hanya bisa terbuka jika ada campur tangan serius dari pemerintah.
Menurutnya, pemerintah harus proaktif, bukan hanya menunggu laporan di atas meja.
"Industri otomotif adalah industri yang bisa menjadi harapan perekonomian Indonesia. Dengan catatan, pemerintah mau turun dan mendengar langsung kesulitan di lapangan, supaya kebijakan yang dibuat adalah kebijakan solutif untuk pelaku usaha, pekerja dan konsumen," tulis Ahok dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.
Tiga Resep Jitu Ahok untuk Otomotif Nasional
Ahok tidak hanya melempar isu, tetapi juga memberikan peta jalan yang jelas.
Setidaknya ada tiga area krusial yang menurutnya harus segera dibenahi jika ingin melihat industri otomotif Indonesia naik kelas.
1. Revolusi Sektor Logistik
Baca Juga: Tokio Drive 2025 Kembali Hadir Meriahkan Komunitas Otomotif
Infrastruktur adalah fondasi. Ahok menyoroti bahwa biaya logistik yang mahal masih menjadi hantu bagi daya saing industri kita.
Ia mendesak adanya pembenahan total mulai dari pelabuhan, jalur kereta api, hingga konektivitas pabrik ke jalan tol.
Beban logistik juga harus didistribusikan secara cerdas agar harga bisa ditekan tanpa membuat infrastruktur jebol karena kelebihan muatan.
2. Pengembangan SDM yang Relevan
Pabrik canggih tanpa operator andal? Omong kosong. Ahok menekankan pentingnya sinkronisasi antara dunia pendidikan dan kebutuhan riil industri otomotif.
Kurikulum harus relevan agar lulusan siap kerja dan bisa langsung terserap pasar, bukan malah menambah angka pengangguran terdidik.
SDM yang kompeten adalah bahan bakar utama untuk inovasi.
3. Cerdik Manfaatkan Peluang AFTA
Peluang emas dari ASEAN Free Trade Area (AFTA) ada di depan mata, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
Ahok menyarankan pemerintah untuk mengumpulkan semua produsen otomotif dan memetakan keunggulan masing-masing negara ASEAN.
Dari sana, diplomasi ekonomi bisa dijalankan agar Indonesia menjadi basis produksi komponen kunci, sehingga syarat 50 persen komponen regional untuk mendapatkan bea masuk 0 persen bisa terpenuhi. Ini adalah game changer untuk efisiensi produksi.
Bukan Sekadar Mobil, Tapi Masa Depan Ekonomi
Pada akhirnya, visi yang diutarakan Ahok adalah tentang membangun ekosistem yang kuat dan berdaya saing tinggi.
Ini bukan hanya soal merakit lebih banyak mobil, tetapi tentang bagaimana setiap unit yang diproduksi memberikan dampak ekonomi maksimal bagi negara.
Sebagai penutup, Ahok juga melempar bola kepada publik untuk ikut berpikir kritis mengenai sektor potensial lainnya.
"Menurut kalian, industri apa lagi yang bisa jadi harapan di tengah kondisi perekonomian saat ini? Tulis jawaban kalian di kolom komentar!," tutupnya, mengajak partisipasi publik.