Indonesia mengandalkan molases (limbah tebu) atau jagung sebagai bahan dasar. Jika bahan baku terbatas, harga naik.
4. Biaya transportasi dan distribusi
Pabrik etanol umumnya berada di Jawa Timur dan Lampung, sehingga distribusi ke kilang BBM lain membutuhkan ongkos tambahan.
5. Kebijakan pemerintah dan insentif
Pemerintah bisa menekan harga jual melalui subsidi, keringanan pajak, atau penetapan harga jaminan (off-take guarantee).
Tantangan Harga Etanol untuk Campuran BBM
Dari sisi keekonomian, harga etanol di kisaran Rp 13.000–14.000 per liter masih relatif tinggi jika dibandingkan harga bensin nonsubsidi seperti Pertamax (sekitar Rp 14.000–15.000 per liter pada Oktober 2025).
Artinya, tanpa insentif atau subsidi, pencampuran etanol justru bisa meningkatkan biaya produksi BBM. Inilah yang sedang dikaji oleh pemerintah agar program bioetanol tetap efisien dan tidak membebani konsumen.
Strategi Agar Harga Etanol Lebih Kompetitif
Baca Juga: ESDM Bantah Ada Pembelaan Soal Saran SPBU Swasta Beli BBM Murni dari Pertamina
- Menetapkan harga pembelian wajar untuk etanol agar produsen tidak merugi.
- Memberikan insentif fiskal dan subsidi energi terbarukan.
- Membangun pabrik etanol skala besar di dekat sumber bahan baku (misalnya pabrik gula).
- Uji coba blending bertahap (E5, E10) di daerah penghasil tebu terlebih dahulu.
- Meningkatkan kualitas riset dan efisiensi teknologi fermentasi.
Harga etanol di Indonesia saat ini berada di kisaran Rp 13.000–14.000 per liter, sesuai standar keekonomian industri, dengan acuan resmi pemerintah sekitar Rp 14.144 per liter.
Namun untuk menjadikannya campuran BBM yang berkelanjutan, perlu intervensi kebijakan, mulai dari harga pembelian yang realistis hingga subsidi energi hijau. Jika strategi ini berhasil, Indonesia bukan hanya mandiri energi, tapi juga selangkah lebih maju menuju transisi bahan bakar rendah emisi.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama