Jelajah Sejarah Daihatsu Sejak 1907 Sebelum Memproduksi Mobil

Jum'at, 31 Oktober 2025 | 09:20 WIB
Jelajah Sejarah Daihatsu Sejak 1907 Sebelum Memproduksi Mobil
Jajaran Mobil Jadul Daihatsu yang Berada di Museum Daihatsu, Humobility World, di Ikeda, Osaka, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)
Baca 10 detik
  • Sejarah Daihatsu Sebelum Memproduksi Mobil untuk Pasar Global
  • Nama Pertama Daihatsu Sebelum Menjadi Perusahaan Raksasa Otomotif
  • Mobil Pertama Daihatsu di Museum Daihatsu Jepang

Suara.com - Humobility World merupakan museum Daihatsu yang berlokasi tepat di samping kantor Daihatsu Motor Headquarter di Ikeda, Osaka, Jepang. Fasilitas ini dibangun untuk pertama kali pada tahun 2007 dalam memperingati perjalanan Daihatsu menemani mobilitas masyarakat selama 100 tahun.

Nama “Humobility” sendiri berasal dari gabungan kata “Human” dan “Mobility” yang mencerminkan filosofi Daihatsu dalam menghadirkan kebahagiaan serta kebebasan mobilitas yang mudah, efisien, dan ramah bagi semua masyarakat. Humobility World memiliki empat lantai pameran yang masing-masing didesain untuk menghadirkan pengalaman menyeluruh tentang sejarah, filosofi, dan teknologi Daihatsu.

Saat mengunjungi museum ini, pengunjung akan disajikan mesin dan mobil produksi perdana Daihatsu. Sejarah Daihatsu dimulai pada tahun 1907 dengan nama Hatsudoki Seizo Co., Ltd. dan berawal dari memproduksi mesin dan kendaraan roda tiga yang merupakan karya dari Hatsudoki Seizo sekitar 90 tahun yang lalu.

Selanjutnya, Daihatsu juga memproduksi salah satu mesin tertua, yaitu mesin diesel bertipe LH-25. Mesin ini digunakan sebagai alat bantu irigasi pertanian pada sekitar tahun mengalirkan air ke sawah, terutama di daerah yang sulit mendapatkan air dari sungai. Mesin ini juga dikirim ke wilayah Shiga pada tahun 1933 untuk memasok air ke area persawahan luas dan bekerja selama 1.000 jam setiap tahun dalam waktu kurang lebih 20 tahun.

Disini Daihatsu juga menampilkan kendaraan roda tiga tipe HD, yang menjadi cikal bakal mobil komersial kecil di Jepang. Pada masa itu, mobil yang beredar di Jepang kebanyakan adalah mobil impor dan memiliki harga mahal, sehingga Daihatsu ingin menghadirkan mobil buatan dalam negeri yang lebih terjangkau, dan kini diakui sebagai mobil bersejarah di Jepang.

Jajaran Mobil Jadul Daihatsu yang Berada di Museum Daihatsu, Humobility World, di Ikeda, Osaka, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)
Jajaran Mobil Jadul Daihatsu yang Berada di Museum Daihatsu, Humobility World, di Ikeda, Osaka, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)

Dengan keunggulan teknologi mesin, Daihatsu mulai memproduksi mesin kendaraan, kemudian berlanjut membuat bodi kendaraan. 

Menariknya, nama “Daihatsu” sudah digunakan bahkan sebelum nama perusahaan resmi diubah. Karena kendaraan roda tiga tidak membutuhkan surat izin mengemudi pada waktu itu, produksi mobil dalam negeri pun semakin berkembang. 

Pada tahun 2017, kendaraan tipe HD ini terdaftar sebagai mobil bersejarah sebagai Historic Car by the Japan Automotive Hall of Fame.

Selanjutnya, pengunjung juga akan disuguhkan dengan deretan mobil legendaris Daihatsu dari masa ke masa. Pada sekitar tahun 1950, dimana televisi hitam-putih, mesin cuci, dan kulkas dikenal sebagai istilah tiga harta berharga yang dianggap sangat penting bagi gaya hidup masyarakat modern kala itu, lahirlah mobil Daihatsu Midget

Baca Juga: Desainer Daihatsu Beri Penjelasan Langsung Filosofi di Balik Pengembangan Rocky Hybrid

Sebelum Daihatsu Midget hadir, masyarakat Jepang menggunakan sepeda dan gerobak untuk mengangkut barang, dengan kehadiran Midget sebagai mobil kecil yang lincah di jalan sempit dan mampu membawa banyak barang mampu merubah gaya hidup masyarakat dalam beraktivitas di kala itu.

Jajaran Mobil Jadul Daihatsu yang Berada di Museum Daihatsu, Humobility World, di Ikeda, Osaka, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)
Jajaran Mobil Jadul Daihatsu yang Berada di Museum Daihatsu, Humobility World, di Ikeda, Osaka, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)

Selanjutnya, pada tahun 1960-an menjadi pergeseran baru terhadap era tiga harta berharga baru yang dianggap sangat penting bagi gaya hidup masyarakat modern kala itu dengan memiliki televisi berwarna, pendingin ruangan, dan mobil. Saat itu, keluarga kecil beranggotakan empat orang mulai tinggal bersama di kompleks perumahan, dan memiliki mobil menjadi impian setiap pekerja kantoran. Sehingga, untuk menjawab kebutuhan itu, Daihatsu menghadirkan Fellow, mobil mini yang terjangkau dan cukup nyaman untuk keluarga kecil. Daihatsu Fellow juga menjadi mobil penumpang mini pertama yang diproduksi Daihatsu.

Memasuki tahun 1970-an, Daihatsu meluncurkan Charade, mobil kompak yang dirancang sesuai dengan kondisi wilayah Jepang. Daihatsu Charade menjadi mobil pertama di dunia dengan mesin tiga silinder berkapasitas 1.000 cc, dan memenangkan penghargaan Motor-Fan’s Car of the Year.

10 tahun setelahnya, pada 1980 perekonomian Jepang mulai tumbuh pesat dan semakin banyak perempuan yang bekerja. 

Pada masa ini Daihatsu luncurkan Mira dengan desain menarik, mudah dikendarai, dan terjangkau bagi siapa pun termasuk wanita. Pada periode ini pula mobil transmisi otomatis mulai diperkenalkan ke pasar. Hanya dalam waktu enam tahun sejak diluncurkan, Mira berhasil terjual lebih dari satu juta unit di Jepang, rekor luar biasa pada masanya.

Jajaran Mobil Jadul Daihatsu yang Berada di Museum Daihatsu, Humobility World, di Ikeda, Osaka, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)
Jajaran Mobil Jadul Daihatsu yang Berada di Museum Daihatsu, Humobility World, di Ikeda, Osaka, Jepang. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)

Seiring beragamnya gaya hidup masyarakat, fungsi mobil tak lagi sekadar alat transportasi. Masyarakat mulai menikmati sensasi berkendara sebagai sebuah gaya hidup tersendiri. Daihatsu kemudian memperkenalkan Copen, mobil mini convertible yang diluncurkan pada tahun 2002 dan menjadi sebuah simbol kebahagiaan dan gaya hidup dalam berkendara bagi masyarakat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI