- Realita Penjualan: Hype Fronx memang turun, penjualan anjlok 33,3%, tapi bukan karena produknya gagal.
- Senjata Rahasia Suzuki: Diskon besar hingga Rp 20 juta lebih jadi kunci utama Fronx tetap kompetitif.
- Value for Money: Dengan harga setelah diskon, Fronx menawarkan fitur dan spesifikasi unggul dibanding rivalnya.
Suara.com - Euforia peluncuran Suzuki Fronx pada Mei 2025 memang luar biasa, bahkan sempat digadang-gadang sebagai game changer di kelas SUV Compact.
Namun, data terbaru menunjukkan penjualan bulan September 2025 anjlok hingga 33,3% dari bulan sebelumnya.
Pertanyaannya simpel: Apakah pesona Fronx sudah pudar secepat popularitasnya meroket? Atau ada cerita lain di baliknya?
Mari kita lihat faktanya.
Saat pertama kali meluncur, antusiasme publik begitu tinggi hingga Suzuki menargetkan penjualan 2.000 unit per bulan.
Target itu nyaris tercapai di awal, bahkan sebelum genap sebulan, SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah tembus 1.500 unit. Fronx konsisten masuk daftar 20 mobil terlaris di Indonesia.
Namun, pada September 2025, angka wholesales (penjualan dari pabrik ke dealer) tercatat hanya sekitar 1.000 unit.
Penyebabnya?
Bukan karena Fronx tiba-tiba menjadi mobil yang buruk.
Baca Juga: Rekomendasi Mobil Hatchback yang Cocok Untuk Anak Muda Harga Rp 300 Jutaan
"Dilansir pasar mobil Indonesia lagi mengalami tingkat lesu yang cukup tinggi," menjadi faktor utamanya.
Gejolak ekonomi membuat banyak orang menahan diri untuk membeli mobil baru, dan Fronx menjadi salah satu "korban" dari kondisi ini.
Kartu AS Suzuki: Diskon yang Menggoyahkan Harga Brosur
Di sinilah Suzuki memainkan strategi andalannya. Jika Anda berpikir harga yang tertera di website adalah harga final, Anda salah besar.
Suzuki dikenal sebagai salah satu produsen paling "baik hati" dalam urusan diskon.
Untuk mengatasi pasar yang lesu, potongan harga untuk Suzuki Fronx dikabarkan mencapai Rp 20 juta lebih.