Jika mobil harus dipindahkan dalam jarak jauh, gunakan jasa towing dengan sistem angkat penuh agar roda tidak berputar dan tidak menimbulkan kerusakan tambahan pada transmisi.
Mengamankan posisi mobil juga memudahkan proses pembersihan dan pengecekan oleh bengkel nantinya.

4. Periksa Kondisi Oli, Filter Udara, dan Cairan Lainnya
Saat mobil sudah berada di lokasi aman, lakukan pengecekan awal terhadap beberapa komponen kunci. Salah satu indikator paling mudah adalah oli mesin.
Cabut dipstick dan perhatikan apakah oli terlihat seperti susu atau berwarna kecoklatan keruh. Jika iya, itu menandakan oli bercampur air, dan mesin tidak boleh dinyalakan dalam kondisi tersebut.
Filter udara juga perlu diperiksa, karena biasanya menjadi komponen pertama yang terendam atau basah saat banjir. Jika filter udara basah, hampir dipastikan air sudah masuk ke intake.
Cairan transmisi dan power steering pun perlu diperiksa karena rawan tercampur air. Meski begitu, pemeriksaan mendalam sebaiknya dilakukan di bengkel agar hasilnya lebih akurat.
5. Bawa Mobil ke Bengkel Terpercaya untuk Penanganan Lanjutan
Setelah langkah-langkah darurat dilakukan, mobil harus dibawa ke bengkel resmi atau bengkel terpercaya untuk pemeriksaan menyeluruh.
Teknisi akan mengecek sistem kelistrikan, menguras oli, membersihkan filter, mengeringkan komponen mesin, hingga memastikan ECU tidak mengalami kerusakan.
Jangan sembarangan memilih bengkel, karena penanganan mobil yang terendam banjir membutuhkan prosedur khusus.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Motor Listrik yang Aman Terobos Banjir, Bisa Terjang Genangan Air Tinggi
Jika kendaraan masih dalam masa garansi atau memiliki asuransi komprehensif, Anda bisa mengajukan klaim dengan melampirkan foto kondisi mobil saat terendam.
Penanganan yang cepat dan tepat sangat menentukan apakah mobil hanya mengalami kerusakan ringan atau harus menjalani perbaikan besar.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni