Suzuki Ertiga Gen 1 Rilis Tahun Berapa? Intip Pajak dan Konsumsi BBM, Harganya Tinggal Segini...

Suara.com - Ada satu mobil keluaran Suzuki yang hingga kini namanya selalu terngiang-ngiang. Mobil tersebut tak lain dan tak bukan adalah MPV Andalan Suzuki, yakni Suzuki Ertiga.

Suzuki Ertiga telah menjadi sebuah nama yang sudah lama malang melintang di segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) Indonesia dari tahun ke tahun.

Kunci utama dari relevansi yang berkelanjutan ini terletak pada perpaduan cerdas antara fungsionalitas, efisiensi, dan nilai kepemilikan yang ditawarkannya.

Ertiga mampu mendobrak stigma bahwa MPV selalu boros bensin. Ia diitenagai mesin yang dirancang untuk memberikan keseimbangan antara performa dan irit.

Mereka yang masih awam dengan otomotif dan ingin mencoba MPV pasti suatu kali pernah berniat untuk meminang mobil legendaris yang satu ini.

Alhasil, timbul pertanyaan pada mereka, yakni terkait Suzuki Ertiga generasi pertama keluaran tahun berapa?

Mari berkenalan dengan Ertiga, si MPV legendaris Suzuki yang populer di pasar mobil bekas.

Ilustrasi Suzuki Ertiga sebagai mobi keluarga. [Google Gemini]

Sejarah masuknya Ertiga di pasar Tanah Air

Suzuki Ertiga Generasi Pertama (kode bodi ZG81S) resmi dirilis dan dipasarkan di Indonesia pada tahun 2012.

Kehadirannya saat itu adalah sebuah gebrakan yang membawa angin segar di segmen LMPV, yang didominasi oleh mobil keluarga dengan konfigurasi penggerak roda belakang.

Cikal bakal Ertiga sudah terlihat sejak tahun 2010 ketika Suzuki memamerkan mobil konsep bernama R-III (Er Tiga) pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS).

Nama "Ertiga" sendiri merupakan singkatan dari R-Three atau Row Three (Tiga Baris), merujuk pada kapasitas penumpangnya.

Lanjut pada dua tahun setelahnya, Ertiga generasi pertama dibangun di atas platform yang sama dengan hatchback Suzuki Swift, yang otomatis memberikannya beberapa keunggulan unik di kelasnya.

Adapun berikut adalah keunggulan Ertiga yang terinspirasi dari Swift.

Penggerak Roda Depan (FWD): Fitur ini adalah terobosan, karena kompetitor utamanya saat itu menggunakan penggerak roda belakang. FWD membuat lantai kabin lebih rata, bobot lebih ringan, dan handling diklaim lebih lincah layaknya sedan atau hatchback.
Mesin K14B: Lantaran ditenagai mesin bensin 1.400 cc (K14B), Ertiga dikenal irit bahan bakar dan perawatannya mudah
Varian awal: Saat pertama kali hadir, mobil ini tersedia dalam beberapa varian, seperti GA, GL, dan GX.

Spesifikasi Suzuki Ertiga

Suzuki Ertiga generasi pertama ditenagai oleh spesifikasi sebagai berikut.

Spesifikasi mesin

Tipe mesin: K14B, DOHC, VVT
Kapasitas mesin: 1.373 cc (1.4 L)
Konfigurasi silinder: 4-silinder Segaris
Tenaga maksimum: 95 PS pada 6.000 rpm
Torsi maksimum: 130 Nm pada 4.000 rpm

Spesifikasi transmisi dan penggerak

Transmisi: Manual 5-percepatan (M/T) atau Otomatis 4-percepatan (A/T)
Sistem penggerak: Roda Depan (Front-Wheel Drive / FWD)
Suspensi depan: MacPherson Strut dengan Pegas Koil
Suspensi belakang: Torsion Beam dengan Pegas Koil
Rem depan: Cakram Berventilasi
Rem belakang: Tromol

Spesifikasi bahan bakar

Sistem bahan bakar: Multi Point Injection (MPI)
Jenis bahan bakar: Bensin (Rekomendasi RON 90 ke atas)
Kapasitas tangki: BBM 45 Liter

Fitur keamanan dan kenyamanan

Kapasitas penumpang: 7 Orang
Fitur keselamatan seperti: Dual SRS Airbags, Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD).
AC Double Blower
Head Unit 2-DIN

Simulasi Konsumsi BBM dan Pajak Tahunan

Ertiga juga dikenal sebagai mobil ekonomis, tercermin dari penggunaan BBM yang irit dan pajak tahunan yang tak membuat dompet terlilit.

Berdasarkan pengujian dan laporan pengguna, rata-rata konsumsi Ertiga Gen 1 adalah sebagai berikut.

Dalam Kota (Stop-and-Go): Sekitar 1:11 hingga 1:13 (km/Liter)
Luar Kota (Jalan Tol/Lancat): Sekitar 1:15 hingga 1:18 (km/Liter)

Suzuki Ertiga Generasi Pertama punya kisaran Pokok Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) (belum termasuk biaya lain) yang saat ini berada di angka sebagai berikut.

Tahun produksi 2012: Rp 1.800.000 – Rp 2.050.000
Tahun produksi 2015: Rp 2.200.000 – Rp 2.400.000
Tahun produksi 2017 – 2018: Rp 2.500.000 – Rp 2.800.000

Kontributor : Armand Ilham