- Penyakit khas Toyota Avanza matik bekas sering muncul pada gigi mundur yang mengalami delay.
- Kerusakan seal piston dan kampas kopling aus menjadi penyebab utama transmisi tidak responsif.
- Perbaikan masalah ini mewajibkan proses overhaul transmisi yang memakan biaya cukup besar.
Suara.com - Berniat meminang "Mobil Sejuta Umat" versi matik alias Toyota Avanza dalam waktu dekat?
Tahan dulu euforia Anda sebelum mengetahui penyakit kronis yang bisa menguras isi dompet hingga jutaan rupiah.
Simak panduan pengecekan krusial ini agar Anda tidak terjebak membeli unit yang membutuhkan perbaikan besar di kemudian hari.
Reputasi Tangguh Bukan Jaminan Bebas Masalah
Toyota Avanza memang masih menjadi primadona tak tergantikan di pasar mobil bekas Indonesia hingga akhir 2025 ini.
Statusnya sebagai raja jalanan didukung oleh reputasi mesin yang bandel serta ketersediaan suku cadang yang melimpah ruah.
Namun, ketangguhan tersebut bukan berarti Anda bisa membeli unit bekasnya dengan mata tertutup tanpa inspeksi mendalam.
Calon pembeli wajib meningkatkan kewaspadaan, terutama jika mengincar varian bertransmisi otomatis yang usianya sudah tidak muda lagi.
Terdapat satu "penyakit" spesifik yang kerap menghantui pemilik Avanza matik lawas dan sering luput dari pengecekan standar.
Baca Juga: Dari Avanza hingga Swift: Ini 5 Mobil Bekas yang Gampang Dijual Kembali, Harga Under 100 juta

Mimpi Buruk Bernama "Gigi Mundur Delay"
Keluhan yang paling sering ditemui di bengkel spesialis transmisi adalah masalah pada gigi mundur atau posisi R.
Gejala awalnya biasanya muncul jeda waktu (delay) yang cukup mengganggu saat tuas transmisi dipindahkan ke posisi mundur.
Mobil tidak langsung bergerak responsif, seolah-olah transmisi "berpikir" dulu sebelum menyalurkan tenaga.
Pada kasus tertentu, pengemudi bahkan harus menunggu hingga suhu transmisi panas agar mobil mau bergerak mundur.
Ada pula yang harus menginjak pedal gas lebih dalam dulu, baru kemudian mobil menyentak kasar ke belakang.