Suara.com - Salatiga menjadi salah satu destinasi wisata touring oleh anak motoryang makin asri. Keasrian Salatiga yang masih terjaga membuatnya menjadi 'tempat pengungsian' anak-anak touring yang ingin berkendara jauh dari hiruk piruk kota.
Ada segudang destinasi wisata Salatiga yang mulai dieksplorasi dan perlahan menjadi magnet yang kuat.
Berikut beberapa destinasi wisata Salatiga yang memberikan pengalaman berharga untuk touring.
Taman Wisata Kopeng

Kopeng adalah destinasi legendaris bagi pengendara motor maupun mobil. Taman ini terletak di perbatasan Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Jalur menuju Kopeng menawarkan tantangan tanjakan yang seru dengan pemandangan hutan pinus di sisi kanan dan kiri.
Kelebihan
Udaranya sangat dingin dan segar karena berada di ketinggian sekitar 1.450 mdpl. Kawasan ini memiliki infrastruktur jalan yang baik namun tetap memberikan tantangan teknis bagi para pelancong motor.
Aktivitas
Tersedia fasilitas untuk menikmati outbound (seperti flying fox dan treetop), berkeliling hutan pinus, hingga berbelanja tanaman hias serta sayur-mayur segar langsung dari petani setempat.
Baca Juga: Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
Fakta unik
Secara historis, Kopeng sudah menjadi tempat peristirahatan favorit sejak era Belanda karena kemiripan iklimnya dengan pegunungan di Eropa, sehingga sering disebut "Little Switzerland". Secara geografis, tempat ini merupakan salah satu pintu pendakian menuju Puncak Syarif dan Kenteng Songo di Gunung Merbabu.
Terdapat pasar tradisional yang menjual "Sate Kelinci", kuliner ikonik yang dipercaya berkhasiat untuk stamina dan banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi.
Harga tiket masuk
Sekitar Rp20.000 – Rp25.000 per orang (belum termasuk biaya wahana di dalamnya).
Agrowisata Salib Putih

Salib Putih menawarkan perpaduan antara wisata sejarah, edukasi pertanian, dan pemandangan alam yang dramatis. Ia terletak di jalur utama Salatiga menuju Kopeng.
Kelebihan
Destinasi ini memiliki view point terbaik untuk melihat bentangan Danau Rawa Pening dari ketinggian. Lokasinya yang berada di pinggir jalan utama sangat memudahkan akses bagi rombongan touring.
Aktivitas
Melakukan trekking ringan di perkebunan cengkeh, kopi, dan karet, berenang di kolam air pegunungan yang jernih, serta berburu foto estetik dengan latar belakang Gunung Telomoyo dan Merbabu.
Fakta unik
Tempat ini dinamakan "Salib Putih" merujuk pada sebuah panti asuhan dan perkebunan yang didirikan oleh Adolph van Emmerick pada tahun 1902. Secara geografis, kontur tanah yang miring memberikan efek terasering yang indah dipandang mata.
Terdapat gereja tua yang artistik dan sering kali diselimuti kabut tebal pada sore hari, memberikan atmosfer seperti berada di pedesaan Eropa klasik.
Harga tiket masuk
Sekitar Rp10.000 – Rp15.000 untuk area agrowisata. Untuk fasilitas kolam renang, biasanya dikenakan biaya tambahan sekitar Rp20.000.
Mata Air Senjoyo

Mata Air Senjoyo adalah perhentian yang tepat di pinggiran Salatiga yang dekat dengan sumber air alami namun memiliki nilai sejarah yang kuat.
Kelebihan
Airnya sangat jernih hingga dasar kolam terlihat jelas. Area parkir yang luas dan dikelilingi pohon-pohon raksasa memberikan keteduhan alami bagi para pengunjung yang baru saja menempuh perjalanan jauh.
Aktivitas
Berendam di kolam alami, menyusuri sungai dangkal dengan ban (tubing ringan), atau sekadar bersantai di warung-warung pinggir air sambil menikmati "Bakwan Jembak" (selada air goreng) khas setempat.
Fakta unik
Konon, Senjoyo merupakan tempat petirtaan Raja Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno. Selain itu, tempat ini erat dengan legenda Jaka Tingkir yang dipercaya pernah bertapa di sini. Debit airnya sangat besar dan menjadi sumber air utama bagi wilayah Salatiga.
Ada mitos lokal yang menyebutkan bahwa Jaka Tingkir pernah "memotong" aliran air yang terlalu besar menggunakan potongan rambutnya (ilmu subal), yang kini dipercaya menjadi asal-usul beberapa sumber mata air kecil di sekitarnya.
Harga tiket masuk
Sangat terjangkau, hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan sekitar Rp5.000.
Kontributor : Armand Ilham