- Layar 2 x 10.25 inci TFT Touchscreen, termasuk Instrument Cluster dan Head Unit
- AC otomatis, jok kulit sintetik, setir kulit, selector gigi putar (rotary), keyless entry & start
- Kontektivitas mendukung port USB dan dilengkapi power outlet
Berikut beberapa fitur keselamatan dan keamanan yang terdapat pada Wuling Binguo:
- Dual airbag
- ISOFIX
- ABS + EBD
- ESC (Eelectronic Stability Control)
- Traction Control System
- Hill Hold Control
- EPB (Electric Parking Brake) with AVH (Auto Vehicle Hold)
- TPMS (Tire Pressure Monitoring System)
- Rear Parking Sensor & Camera
- ESS (Emergency Stop Signal)
Pajak Wuling Binguo

Pajak tahunan Wuling Binguo bekas atau seken bisa dibilang sangat terjangkau karena termasuk mobil listrik. Perkiraan pajak tahunannya bisa di bawah Rp500 ribu, bahkan ada estimasi sekitar Rp143 ribu.
Hal ini lantaran adanya insentif PPN serta aturan pajak ringan untuk kendaraan listrik, menjadikan pajak tahunan Wuling Binguo seken lebih hemat dibanding mobil konvensional.
Konsumsi Listrik Wuling Binguo
Wuling Binguo dibedakan menjadi dua varian berdasarakn kapasitas baterai yang berpengaruh ke jarak tempuh. Paling standar mobil listrik ini memiliki daya jelajah 333 km. Baterai telah tersertifikasi IP67 yang artinya tahan air dan debu.
Sudah ada banyak tes yang dilakukan, mulai dari pengetesan elektrikal, thermal, fungsi software, hingga tes di segala cuaca dengan temperatur beragam serta usia pakai untuk memastikan kekuatan baterai di segala kondisi.
Wuling menyebut, sudah ada lebih dari 1 juta pengguna Wuling Binguo yang aman tanpa terjadi kebakaran. Pengisian baterainya pun mudah, bisa dilakukan di rumah menggunakan Charging Pile atau di charging station umum.
Pengisian arus AC memerlukan waktu sekitar 5,5 jam – 6,6 jam. Mobil listrik Wuling Binguo telah mendukung Fast Charging (DC Charging) yang hanya memerlukan 30-35 menit untuk mengisi dari 30% hingga 80%.
Baca Juga: Bosan ama Hilux? Intip Nissan Navara Bekas: Harga, Spesifikasi, Konsumsi BBM, dan Pajak Tahunan
Efisiensi energi mobil listrik ini termasuk tinggi, melebihi 10 km per kWh dari hasil pengetesan CLTC.
Kontributor : Rizky Melinda