Pimpin AEKI, Irfan Anwar Komitmen Bangkitkan Kopi Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 21 Maret 2016 | 19:40 WIB
Pimpin AEKI, Irfan Anwar Komitmen Bangkitkan Kopi Indonesia
Ketua Umum AEKI Irfan Anwar bersama Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Ketua MPR RI Oesman Sapta Oedang. [HIPMI}
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pendiri PT. Coffindo, Irfan Anwar kembali terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi (AEKI) periode 2016- 2020. Ke- 11 formatur sepakat memilih Irfan yang merupakan ketua periode sebelumnya.

Pimpinan sidang RUA AEKI Yance Aswin mengatakan, pemilihan ketua umum ini berjalan lain dari biasanya. Jika sebelumnya pemilihan dilakukan dengan proses voting, kini pemilihan dilakukan secara musyawarah.  “Ya memang ke-11 nama calon formatur yang diusulkan masing-masing badan pengurus daerah sepakat untuk bermusyawarah alias tanpa voting dari anggota peserta RUA. Bahkan, mereka juga sepakat untuk memilih ketua umum yang lama untuk kembali memimpin AEKI,” kata Yance dalam siaran pers, Senin (21/3/2016).

Dengan kembali terpilihnya Irfan Anwar sebagai Ketua Umum AEKI, membuat pria kelahiran 20 Juli 1980 ini harus kembali berjibaku mendorong industri kopi agar tidak kalah saing dengan kopi Brazil, Vietnam dan Kolumbia.

Irfan menilai potensi pengembangan industri kopi di Tanah Air saat ini masih sangat terbuka lebar. Terlebih saat ini tingkat konsumsi kopi di Indonesia dan permintaan kopi dunia terus menanjak. “Industri produk kopi Indonesia meningkat sekitar 8% per tahun, meski banyak masuk produk- produk impor, Kopi Indonesia  memilki daya saing Karena Kualitas kopi Indonesia sangat baik ,” ujar Irfan kepada awak media. Sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brazil dan Vietnam. 

AEKI dan pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk terus membangkitkan industri kopi dalam negeri agar bisa mencapai urutan kedua, Ini Semua juga berkat dukungan Pemerintah yg telah menyetujui Anggaran Rp 5,9 T untuk peningkatan Produksi Nasional sehingga dapat pula mendorong roda perekonomian para petani kopi lokal. “Produksi kopi dalam negeri saat ini sebesar 685 ribu ton per tahun. Inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara  penghasil kopi terbesar ketiga di dunia. Kami berusaha untuk lebih memajukan industri kopi dalam negeri agar pendapatan petani kopi juga ikut meningkat,” terang Irfan yang sudah memulai karir sejak tahun 1999 silam. 

Ketika disinggung langkah apa yang akan dilakukan oleh AEKI untuk meningkatkan produktvitas kopi lokal, Irfan menyebutkan AEKI akan mencanangkan sejumlah program seperti program intensifikasi dan extensifikasi,  kemudian memprompsikan kopi- kopi lokal dari berbagai daerah seperti kopi Aceh gayo, Kopi Sumatra Mandheiling, kopi Arabika Flores Bajawa, dan masih banyak lagi. “Indonesia memilki banyak sekali jenis kopi, inilah yang harus terus kita perkenalan dan promosikan. Seluruh program ini juga membutuhkan peran aktif dari para generasi muda yang kreatif dan inovatif untuk sama- sama mengembangkan produksi kopi lokal,” tutup Ketua BPP HIPMI Bidang Ekonomi itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI