Suara.com - Studi LPEM FEB UI menyimpulkan aktivitas ekonomi di Kupang dan Jayapura semakin bergeliat, khususnya pada malam hari, dimana penerangan meningkat 2 kali sejak kehadiran Grab di kedua kota tersebut sejak tahun 2017 dan 2018. Cahaya malam yang bersinar lebih lama ini juga menandakan roda perekonomian di dua kota tersebut kian berkembang.
Dalam studi, perbedaan tingkat penerangan lampu di desa-desa Kupang dan Jayapura dibandingkan dengan penerangan lampu di wilayah Indonesia lainnya tanpa kehadiran Grab, dan hasilnya menunjukkan peningkatan dua kali lipat.
LPEM FEB UI sebagai think tank ekonomi menjabarkan bahwa penerangan desa-desa Kupang dan Jayapura saat malam (night lights), bercahaya makin lama sepanjang malam karena layanan transportasi, pengiriman, dan digital Grab yang mudah dan aman digunakan, mendorong makin padatnya aktivitas masyarakat di kedua kota tersebut.
Peningkatan aktivitas ekonomi menjadi cerminan dari terciptanya peluang pendapatan baru sebagai mitra pengemudi dan peluang usaha sebagai mitra merchant Grab.
Riset LPEM FEB UI menemukan bahwa 30% dari merchant GrabFood dan 50% dari merchant GrabKios di Kupang dan Jayapura antara 2019-2021 merupakan usaha baru, yang berarti bahwa Grab telah membantu mencetak ratusan pengusaha UMKM baru di kedua kota tersebut.
Dalam konferensi pers yang berlangsung Jumat (19/11/2021), Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, “Teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang serta Jayapura. Pengembangan digitalisasi terutama di tengah masa pandemi akan mendorong nilai ekonomi yang pastinya akan membawa efek positif di jangka panjang terhadap perekonomian digital tanah air.”
Grab dipilih oleh LPEM FEB UI untuk menjadi studi kasus dampak teknologi digital pada sosio-ekonomi Kupang dan Jayapura menyusul gencarnya upaya Grab untuk mengembangkan ekosistem digital di wilayah Indonesia Timur.
Pada 2017, Grab menjadi platform superapp pertama yang melayani masyarakat Jayapura melalui GrabKios, yang diikuti oleh GrabBike dan GrabCar di tahun yang sama.
Kini, Grab telah melengkapi layanannya dengan GrabExpress dan GrabFood di Jayapura. Sedangkan untuk Kupang, Grab menjejakkan kaki pada tahun 2018 dan hingga saat ini, Grab telah memperkenalkan GrabFood, GrabKios hingga GrabMart, di samping layanan transportasi untuk mendukung aktivitas harian masyarakat.
Bagi mitra pengemudi, fleksibilitas kerja adalah faktor pendorong memilih pekerjaan tersebut. Masuknya para mitra ke platform Grab, ditambah dengan pelatihan digital skills yang Grab sediakan, telah mendorong inklusi digital.
Baca Juga: Studi Terbaru: Masker Kurangi Kejadian Kasus Covid-19 Hingga 53 Persen
Riset memperlihatkan bahwa tingkat penggunaan teknologi internet dan ponsel cerdas para mitra merchant di Kupang dan Jayapura telah mencapai 100%, atau dua kali lipat lebih tinggi dibanding rata-rata populasi. Selain itu, 7 dari 10 mitra pengemudi Grab menggunakan teknologi dengan intensitas jauh di atas pengemudi non-Grab.