Kurikulum Komputasi, Persiapkan Anak-Anak Hadapi Industri 4.0 di Masa Depan

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 21 Februari 2022 | 09:45 WIB
Kurikulum Komputasi, Persiapkan Anak-Anak Hadapi Industri 4.0 di Masa Depan
Kurikulum Komputasi, Persiapkan Anak-Anak Hadapi Industri 4.0 di Masa Depan. (Cambridge International)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski menimbulkan dampak yang signifikan di berbagai lini kehidupan, pandemi telah meningkatkan kecepatan perkembangan dan penerapan teknologi baru.

Semakin hari kita semakin melihat peran bermanfaat dari teknologi industri 4.0 yang mengubah cara kita hidup dan terhubung dengan satu sama lain, bekerja, serta mendidik anak.

Bahkan, di masa depan, perkembangan teknologi baru ini diprediksi akan mengambil alih sebagian pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia. Namun kabar baiknya, McKinsey & Company memprediksi, bahwa meskipun sebanyak 23 juta pekerjaan dapat digantikan oleh otomatisasi di Indonesia hingga 2030, ada 27-46 juta pekerjaan baru dalam bidang teknik dan creative thinking yang dapat tercipta dalam periode yang sama.

Itu sebabnya, sektor pendidikan, termasuk sekolah, harus memikirkan kembali bagaimana mempersiapkan generasi muda untuk menangkap peluang masa depan ini.

Siswa harus dilengkapi dengan keterampilan dan pola pikir yang tepat untuk membantu mereka berkembang di dunia kerja masa depan, demikian menurut Lloyd Jeeves, Manajer Pengembangan Kurikulum, Cambridge International.

Dan inilah salah satu alasan yang mendorongnya membantu mengembangkan kurikulum Komputasi terbaru untuk program Cambridge Primary and Lower Secondary.

Industri 4.0 bertopang pada konektivitas antar perangkat dan pemahaman yang berkembang tentang bagaimana konektivitas ini bekerja. Menurut Lloyd, kurikulum komputasi baru ini akan memperkenalkan konsep tersebut kepada siswa muda.

“Kurikulum Komputasi kami dirancang bagi siswa muda untuk mengembangkan keterampilan yang berkaitan dengan Industri 4.0 seperti pemrograman, pemikiran komputasi, konektivitas, dan analisis data. Kurikulum ini akan membantu mereka untuk mengenali peran ilmu komputer dalam berbagai industri, mengembangkan keterampilan ilmu komputer mereka sendiri, dan mengenali peran yang akan dijalankan oleh ilmu komputer dalam karir mereka di masa depan,” jelasnya, mengutip keterangan resmi yang diterima Suara.com.

Lantas, mengapa penting bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan komputasi ini di usia muda? Menurut Lloyd, semakin dini seorang anak dapat mulai membangun dan mengembangkan kemampuan komputasi, semakin siap mereka untuk pembelajaran di masa depan dan dunia kerja.

Baca Juga: Mempelajari Lebih Jauh Makna Kurikulum Merdeka

“Dengan mempelajari pemikiran komputasi dan keterampilan pemrograman sejak usia dini, siswa akan dapat mengembangkan kompetensi seperti logika dan dekomposisi secara progresif, sebelum mereka harus bersaing dengan menerapkannya dalam lingkungan profesional dan kerja," jelas Lyod.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI