Ia menyebut seorang influencer dengan 11 juta followers dan menyandang gelar S1 psikologi yang pernah menuturkan kalimat, yang menurutnya tak pantas diungkapkan. Ia menyebut, pernyataan yang diungkapkan orang tersebut merupakan bentuk normalisasi body shaming.
Penggunaan kalimat yang sangat insensitif menunjukkan betapa buruknya pemahaman mental health di Indonesia.
Jerren bercita-cita menjadikan DMC sebagai platform dengan tag “supporting, educating and providing service to empower people living with the challenges of mental health disorders” menjadi platform kesehatan mental terbesar di Indonesia.
Penggabungan konsep metaverse dan mental heathcare pun diharapkan bisa didapatkan dalam satu platform ini, sehingga nantinya masyarakat bisa melakukan terapi dengan psikolog ataupun psikiater secara virtual.
Penerapan system mental health yang sudah banyak dipelajarinya di AS juga akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.
Melalui unggahan Insta Story-nya Jumat (18/2/2022), Awkarin juga menyatakan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang memandang sebelah mata isu kesehatan mental. Melalui platform DMC ini, ia bersama rekannya ingin bisa membantu mengangkat isu kesadaran mental di Indonesia.
Berikut kutipan arti dari Insta Story Awkarin:
“Saya mendapatkan sebuah kesempatan untuk bertemu dengan @jerrenlim sekitar sebulan yang lalu. Dia adalah seorang advokat kesehatan mental yang tinggal di Amerika Serikat yang lulus dari @ucdavis dengan dua mayor, yakni biokimia dan biologi molekuler, dan dua minor, yakni neurosains dan ilmu fisiologi manusia. Selama perbincangan kami, kami menemukan bahwa kami memiliki minat yang sangat mirip, yaitu untuk mengangkat isu kesadaran kesehatan mental di Indonesia. Kami merasa bahwa banyak orang di Indonesia yang masih memandang sebelah mata isu kesehatan mental. Sejak saat itu, kami setuju untuk membuat platform kesehatan mental untuk mengangkat kesadaran aan isu kesehatan mental.
Dan.. Lahirlah @digitalmentalcoach, sebuah platform yang lahir dari hati kami untuk kesejahteraan manusia.”
Terlepas dari kecerdasannya dan profesinya sebagai advokat, ternyata pria kelahiran 1996 ini memiliki suara emas dan berhasil membawanya menjadi salah seorang kontestan Indonesian Idol Special Season 2021.
Murid Indra Aziz (@indraaziz) dan Kezia Sirait ini juga baru saja merilis single berjudul All is Over.
Baca Juga: Studi Baru: Perubahan Iklim Meningkatkan Jumlah Penderita Gangguan Mental
Jiwa seni Jerren juga ditunjukkan melalui lukisan tanggannya, yang mana ia pernah melukis wajah saudaranya, Samuel Cipta (@samuelcipta) yang juga merupakan kontestan Idol 2019.