“Setengah atau tiga perempat dari harga toko itu masih wajar, tapi jika sudah satu perempat bedanya harga dari toko, itu patut dipertanyakan. Harganya sudah terlalu jauh dari harga pasar,” kata Angela lagi.
Keempat, cek kode pada barang. Ada beberapa merk yang mempunyai kode yang bisa jadi patokan barang asli atau tiruan. Selain melihat kode, disarankan pula untuk mengecek langsung ke website resmi dari brand tersebut. Lihat apakah rentang harganya sama dengan apa yang kita lihat di website resmi dan toko online barang preloved.
Perjalanan Angela dengan butiknya Hermesien Closet sudah melalui jalan yang panjang. Berawal dari melihat referensi orang yang berjualan baju di Facebook, Angela yang dulunya berkuliah jurusan kedokteran ini membuka toko onlinenya dengan nama Authentic Branded Bags pada 2010.
Beberapa tahun selanjutnya, muncullah nama Hermesien Closet.
Pada 2010 - 2022, Hermesien Closet sudah menjual dan menjadi pionir beli putus brand Hermes, Dior, Chanel, Louis Vuitton, Balenciaga, Gucci, dan yang lainnya. Dari yang awalnya hanya berjualan di Facebook, Angela membuka toko offline dan saat ini pembeli sudah bisa bertransaksi di Instagram, website dan aplikasi.
Hermesien Closet menjadi butik yang memiliki reputasi karena pernah menggandeng beberapa influencer Indonesia, sebut saja Fadil Jaidi, Jovi Adhiguna, Ronald Simanjuntak, Tasyi Athasyia, Keanu, Amanda Manopo, bahkan Nagita Slavina.
Pembeli yang sudah mempunyai koleksi tas dapat menitipkan barangnya untuk dijual di Hermesien Closet. Nantinya, tas akan dibantu dijualkan lewat live Instagram @hermesiencloset.
Saat ini Hermesien Closet memiliki lini platform seperti Instagram, @hermesiencloset, Website shopatarcelle.com dan aplikasi Arcelle yang dapat diunduh di App Store dan Playstore.
Angela berkeinginan untuk meng-upgrade butiknya supaya lebih besar dan memunculkan design baru, agar koleksi-koleksi barang bisa muat lebih banyak dan tampilan yang baru ini membuat pengunjung menjadi betah ketika berada di Hermesien Closet.