Lain halnya dengan Kabupaten Waropen. Dengan luas wilayah 10.843,97 km/segi dengan panjang garis pantai 197,65 km, memiliki potensi hutan mangrove yang luas. Secara geografis sebaran hutan mangrove di pesisir Kabupaten Waropen sebagian besar membentang dari mulai Distrik Wapoga sampai ke Distrik Masirei. Luas keseluruhannya pada tahun 2021 berdasarkan hasil analisis Geografis Information System (GIS) adalah sebesar 25.111,51 Ha.
Belum lagi Ekosistem padang lamun di Kabupaten Waropen paling banyak ditemui di daerah Pulau Nau dimana konsentrasi paling banyak berada pada bagian barat Pulau Nau dimana luas total ekosistem padang Lamun di Kabupaten Waropen adalah sebesar 45,39 Ha
“Mewujudkan Sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Waropen yang Mandiri dan Berkelanjutan Berbasis Komoditi Unggulan. Salah satunya Besaran biokapasitas penggunaan lahan perikanan penangkapan dan budidaya kepiting bakau di pesisir Kabupaten Waropen dengan biokapasitas total sebesar 0,019091775 gha atau 6,48 x 10-7 gha/kapita dalam arti bahwa “ pemanfaatan lahan masih bisa ditingkatkan dalam proses supplay sumber daya kepiting bakau” jelas Lamek Maniagasi selaku Wakil Bupati Waropen
Forum bisnis STC 2023 yang dihadiri oleh para pengusaha dari Jakarta dan sekitarnya merupakan upaya yang dilakukan oleh para Bupati guna meningkatkan kesejahteraan serta pendapatan daerah masing-masing. Dan di tekankan pula oleh Ketua Asosiasi Bupati Saeseri, Herry Ario Naap, pemerintah daerah hingga ke level kelurahan sepakat untuk menjaga semua asset yang dimiliki oleh para pelaku usaha yang berencana berinvestasi. Terbukanya keran investasi merupakan Surga Investasi Hasil Laut Dan Pariwisata Di Provinsi Papua.