Terakhir adalah selalu ada hasrat untuk belajar atau memiliki pengetahuan baru. “Apabila itu semua sudah dilakukan, jangan lupa untuk membangun kolaborasi bisnis dengan pihak lain.
Berani ambil risiko dan sebaiknya punya visi dan misi yang jelas ke depannya,” tutur Deny. Ia memberikan tips bagi generasi muda agar bisa berpikir kreatif dan inovatif. Menurut dia, aktif di
kegiatan kemanusiaan juga dapat menjadi celah membangun jejaring; belajar berorganisasi di kampus, berpartisipasi dalam membangun iklim wisata serta berkolaborasi membangun desa. Cara-cara tersebut dinilainya dapat menggali potensi dalam diri generasi muda.
Mengenai ragam bisnis yang bisa dikembangkan di era digital sekarang ini, Dian Ikha Pramayanti mencontohkan, penjualan busana dan aksesoris adalah salah satu peluang besar yang dapat dikerjakan.
Selain itu, penjualan alat kecantikan dan kosmetik, gawai dan elektronik, makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, adalah sederet peluang yang bisa dikembangkan sebagai ladang usaha.
“Manfaatkan media sosial untuk membangun bisnis tersebut. Sebab, mayoritas pengguna internet di Indonesia memiliki media sosial dan banyak meluangkan waktu untuk mengakses media sosial,” kata Dian.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.