Tingginya potensi ekonomi di sektor pertambangan, khususnya batu bara, menyebabkan tingginya minat masyarakat setempat untuk bekerja di bidang ini. Namun, tingginya minat mereka tidak selaras dengan skill yang dibutuhkan oleh industri.
Berangkat dari kondisi tersebut, perusahaan tersebut menghadirkan BUMA School Kelas Industri sebagai salah satu program CSR Perusahaan untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja industri dan kompetensi tenaga kerja lokal.
“Program ini merupakan upaya Perusahaan untuk memberdayakan tenaga kerja lokal, memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah, sekaligus mempromosikan masa depan yang berkelanjutan khususnya di Kabupaten Berau," ungkap Nanang.
Bekerja sama dengan sejumlah SMK di wilayah Berau, BUMA School Kelas Industri memberikan program pelatihan dan pengembangan khusus untuk meningkatkan kemampuan kerja para siswa, dengan menerapkan konsep link and match antara Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan dunia pendidikan.
Selain itu, BUMA School menggelar program untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru di sekolah melalui inisiasi Training of Trainer (TOT) serta sertifikasi kompetensi. Tujuannya, agar program ini dapat berjalan secara mandiri dengan kualitas pengajar yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan industri.
“Melalui upaya yang komprehensif ini, kami berharap BUMA School dapat menjadi program yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional BUMA, sekaligus mendukung program Pemerintah Pusat dan Daerah dalam
meningkatkan serapan tenaga kerja lokal di Kabupaten Berau,” tutup Nanang.