Inovasi Batik Concept Hasilkan Koleksi Bernuansa Modern Jadi Daya Pikat Anak Muda

Iman Firmansyah Suara.Com
Kamis, 28 September 2023 | 21:25 WIB
Inovasi Batik Concept Hasilkan Koleksi Bernuansa Modern Jadi Daya Pikat Anak Muda
Koleksi Batik dari Batik Concept. (Istimewa)

Suara.com - Batik merupakan salah satu wastra nusantara yang tak hanya bernilai seni tinggi, tetapi juga menjadi identitas budaya Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari makna filosofisnya yang mendalam.

Bahkan, setiap motif batik dari berbagai daerah memiliki ciri khas dan simbolisme yang berbeda-beda. Berkat keunikan tersebut, tak pelak bila batik masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, atau Warisan Budaya Tak Benda dalam sidang UNESCO di Abu Dhabi, 2 Oktober 2009.

Meski telah diakui dunia internasional, pada kenyataannya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah dan para pelaku di industri batik dalam melestarikan wastra nusantara.

Salah satunya menggaet generasi muda agar tertarik mengenakan batik dalam aktivitas sehari-hari mereka. Memang tidak dapat dipungkiri, selama ini batik masih identik dengan kesan kolot, kaku, dan terlalu formal.

Ditambah lagi gempuran globalisasi dan perkembangan zaman yang begitu pesat. Dampaknya membuat banyak generasi muda lebih memilih mengenakan busana modern seperti tren streetwear. Namun, bukan berarti batik tidak dapat bersaing dengan fast fashion tersebut.

Sejumlah jenama lokal, termasuk Batik Concept berhasil membuktikan bahwa batik sebetulnya dapat didesain lebih versatile, bold dan menarik bila diproduksi dengan tepat.

“Tahun 2017 lalu, jaket bomber sempat booming. Kami jadi salah satu pioneer yang merilis bomber jaket bermotif batik. Hasilnya surprisingly memuaskan dan disambut baik pelanggan,” ujar Co-Founder Batik Concept, Christian Saputra.

Lebih lanjut Christian menjelaskan, setidaknya terdapat dua elemen penting untuk menghasilkan karya batik modern berkualitas yakni, motif dan warna.

Rino Soedarjo dalam balutan kain tenun dari Batik Concept. (Istimewa)
Rino Soedarjo dalam balutan kain tenun dari Batik Concept. (Istimewa)

Bila biasanya batik klasik didominasi motif sogan khas Yogyakarta dan Solo, Batik Concept memberikan sentuhan inovatif lewat motif-motif kontemporer yang terbilang berani.

Baca Juga: UMKM Batik di Bukittinggi Jadi Saksi Kepedulian OMG Sumbar

Beberapa desain bahkan melibatkan garis-garis yang bersih, siluet yang ramping, serta bentuk-bentuk geometris yang menarik. Kombinasi ini membantu menciptakan tampilan yang fresh sesuai dengan selera masa kini.

Selain motif, pemilihan warna juga memainkan peranan penting. Anak-anak muda diketahui lebih menyukai warna-warna vivid dan cerah. Sangat kontras dengan batik klasik yang cenderung lebih kelam.

Fakta tersebut membuat Batik Concept tergerak untuk terus berinovasi menciptakan produk-produk bernuansa modern, namun tidak menanggalkan pakem dari batik itu sendiri.

Hasilnya, pada Hari Batik Nasional 2021 lalu, Batik Concept sempat mencuri perhatian pencinta fashion Tanah Air, lewat koleksi kolaborasi mereka dengan brand sepatu Mario Minardi bertajuk Cozi Men's Sandals.

Koleksi sandal kulit bermotif mega mendung dan kawung ini mendapat respons sangat baik. Produk ini menampilkan desain modern dengan sentuhan pola klasik serta paduan warna yang elegan.

Christian pun tidak menampik, sejumlah inovasi yang dilakukan Batik Concept terkadang tidak membuahkan hasil. Namun, berkat pengalaman itulah ia justru mendapatkan lebih banyak feedback dan inspirasi baru.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI