Suara.com - Kecelakaan lalu lintas adalah masalah serius karena dapat menyebabkan kerugian mulai dari kerusakan kendaraan, cacat, hingga kematian. Di tahun 2023 ini, jumlah kecelakaan lalu lintas darat di Indonesia yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ada sebanyak 103.645 kasus.
Dan tahukah Anda, bahwa penyebab utama kecelakaan lalu lintas saat ini masih didominasi oleh faktor manusia, di antaranya kemampuan mengemudi, karakter pengemudi, faktor kendaraan terkait laik jalan, serta faktor sarana dan prasarana.
Untuk meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan, penting bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan berlalu lintas dan memiliki keterampilan dan pengalaman berkendara sesuai standar keselamatan (safety riding).
Tapi, bagaimana kalau kita terlanjur mengalami kecelakaan lalu lintas? Yang pasti, penting untuk memiliki pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas.
Menurut Medical Underwriter Sequis dr. Debora Aloina Ita Tarigan, yang terbaik adalah segera menghubungi polisi dan layanan darurat.
"Namun, sebagai pengguna jalan, kita perlu berkontribusi untuk mengurangi potensi bahaya lanjutan pada kecelakaan demi kemungkinan korban kecelakaan masih dapat tertolong,” kata dr. Debora.
Berikut saran sederhana dari dr. Debora mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas:
1. Pastikan kondisi sekitar aman agar tidak terjadi kecelakaan susulan.
Salah satunya dengan mengecek kondisi sekitar kendaran apakah ada bensin yang tertumpah karena bisa memicu kebakaran. Jika keadaan genting, seperti kemungkinan terjadi ledakan atau banjir, segera evakuasi diri dan korban ke jarak yang lebih aman.
Baca Juga: Sopir Truk Penabrak Tujuh Pengendara Motor Lawan Arus di Lenteng Agung Dipulangkan
2. Cara mengevakuasi korban
Tidak semua orang bisa mengevakuasi korban. Salah penanganan, bisa berisiko semakin memperparah luka. Langkah pertama, cari tahu apakah korban masih hidup atau tidak. Jika bisa bergerak, segera ajak menjauh ke tempat yang aman dan cek apakah terjadi pendarahan atau luka parah.
Jika tidak terdengar suara apapun, maka cek responsif dengan memanggil atau menepuk pundak. Jika tetap tidak memberi respons tetapi masih bernapas, pastikan korban berada di posisi yang memudahkan mereka bernapas.
"Untuk memastikan apakah masih bernapas, lakukan pemeriksaan detak jantung dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah ke sekitar leher atau di pergelangan tangan. Jangan beri makanan atau minuman karena mungkin akan dibius saat sampai di rumah sakit,” demikian dikatakan dr. Debora kepada Suara.com.
Saat menolong korban kecelakaan, kita juga perlu memeriksa apakah terjadi pendarahan. Selama tidak ada benda yang tertancap, dapat ditekan atau dibalut untuk mengurangi pendarahan. Jika ada benda yang tertancap, hindari mengeluarkan benda yang tertancap tersebut atau menekannya secara langsung.
Jika korban adalah pengguna kendaraan bermotor, hindari pergerakan yang terlalu banyak hingga memutar badan korban. Helm harus dibuka untuk memudahkan pernafasan, tetapi perlu hati-hati saat membuka helmnya.