Suara.com - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen pendidikan di Kalimantan dengan tema, "Strategi Menciptakan Kelas Interaktif Melalui Pembelajaran yang Kreatif", Senin (20/5/2024).
Adapun narasumber diskusi adalah Key Opinion Leader & Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar, Nugita Tiyas; Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny; serta Dosen UIN Antasari Banjarmasin, Muhammad Ridha.
Mitra Kolaborasi webinar kali ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Liana Penny, dengan lokasi webinar mengambil tempat di Gedung Sultan Suriansyah. Turut hadir dan membuka acara sebagai pemberi keynote speech adalah Bupati Kabupaten Banjar, Saidi Mansyur. Adapun peserta yang hadir sekitar 2.300 peserta dari kalangan PAUD, TK, SD, dan SMP.
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2023, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta atau setara 78,19 persen dari total populasi Indonesia. Di saat yang sama, pengukuran status literasi digital Indonesia 2023 terhadap 38 provinsi melaporkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan TIK semakin membaik dalam setahun terakhir. Indeks literasi digital Indonesia di awal 2023 ada di level 3,54 dari skala 1-5 jika dibandingkan dengan 2020 lalu yang ada di level 3,46.
Selain untuk membangun pendidikan cerdas, acara Halal Bi Halal dinas Pendidikan Kabupaten Banjar ini menjadi moment untuk memperdalam literasi tenaga pendidik dan kependidikan se-Kabupaten Banjar mengenai pembelajaran interaktif dengan menciptakan kelas interaktif. Hal ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan karena dapat mendorong keterlibatan peserta didik yang mengembangkan keterampilan kritis, menginspirasi kreativitas dan inovasi. Ini adalah pendekatan yang penting untuk mempersiapkan peserta didik mendapatkan masa depan yang cerah dan siap memaksimalkan peluang.
Dalam pidato kuncinya, Saidi Mansyur menuturkan, lewat internet, generasi muda akan mendapatkan banyak hal, baik itu yang positif maupun yang negatif. Oleh karena itu, kegiatan literasi digital akan memberikan pemahaman dan kesadaran bagi pengguna media sosial, internet, maupun ponsel pintar untuk memanfaatkannya dengan bijak, proporsional, dan benar.
"Oleh karena itu, literasi digital akan dapat memberikan pemahaman bagi generasi muda tentang bagaimana memanfaatkan internet sebaik-baiknya. Dengan penggunaan internet yang benar dan tepat, hal itu dapat mendukung pengembangan pengetahuan dan kreativitas yang bermanfaat dalam kehidupan," tuturnya.
Memulai paparannya, Nugita Tiyas menyampaikan, pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran. Namun, penting untuk mengintegrasikan teknologi dengan bijak dan mempertimbangkan kebutuhan dan konteks spesifik dari setiap lingkungan pembelajaran.
"Manfaat teknologi dalam proses pembelajaran adalah timbulnya kolaborasi dan keterlibatan tim, personalisasi pembelajaran, konten multimedia, pembelajaran jarak jauh yang memungkinkan, serta umpan balik atau evaluasi yang mudah dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Kemenkes Kerja Sama dengan Starlink Sediakan Internet di Puskesmas Terpencil
Terkait pembelajaran digital, Muhammad Ridha menyampaikan sejumlah tantangan. Tantangan tersebut antara lain terbatasnya infrastruktur internet, literasi digital yang masih rendah, serta budaya serba instan yang mengandalkan semuanya dari internet. Apalagi, informasi yang melimpah ruah di ruang digital menyulitkan pemilihan dan pemilahan.