- Pertama, bukan masalah kaidah tauhid.
- Kedua, bukan masalah halal-haram.
- Ketiga, tidak terkait dengan periwayat kadzab pendusta.
- Keempat, masih bernaung di bawah ahli shahih.
- Kelima, untuk motivasi beramal.
Penjelasan Buya Yahya
Sementara itu menurut Buya Yahya, mengenai dua versi doa buka puasa dan waktu yang tepat untuk membaca doa buka puasa. Buya Yahya menjelaskan, bahwa doa buka puasa Dzahaba Dzoma’u adalah doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW.
Sedangkan doa buka puasa Allahumma Lakasumtu sebetulnya tidak datang dari Rasulullah SAW, melainkan datang dari para ulama. Meski demikian, Buya Yahya menjelaskan bahwa bukan berarti doa yang bukan datang dari Rasulullah SAW tidak boleh digunakan.
Sebab, doa yang dibuat oleh para ulama ini diambil dari makna-makna yang ada di dalam Al-Quran dan hadits. Lalu, doa-doa yang diambil dari Al-Quran dan hadits dikumpulkan kemudian dijadikan sebagai doa yang sederhana.
Dengan demikian Buya Yahya menegaskan bahwa dari kedua doa buka puasa di atas adalah doa yang benar dan sah, keduanya boleh dibaca pada saat buka puasa.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membaca doa buka puasa? Menurut Buya Yahya, hal ini tidak perlu diributkan. Baik yang membaca doa buka puasa sebelum makan dan minum, ataupun setelah makan dan minum, hal itu tidaklah masalah dan hukumnya tetap sah.
Demikian penjelasan terkait doa buka puasa yang benar. Sehingga baik itu bacaan "Allahumma laka shumtu" ataupun "Dzahabazh zhoma’u" tidak ada yang keliru dan boleh diamalkan.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini 25 Maret 2024 di Pontianak dan Sekitarnya