Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal 2024, Bertema Puasa dan Silaturahmi

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 17 April 2024 | 17:45 WIB
Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal 2024, Bertema Puasa dan Silaturahmi
Ilustrasi Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal 2024, Bertema Puasa dan Silaturahmi (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jamaat shalat Jumat yang dirahmati Allah

Bulan syawal memiliki makna mendalam, makna kata “Syawal” (شَوَّالُ) berasal dari kata “Syala” (شَالَ) yang berarti “irtafaá” (اِرْتَفَعَ) yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna “meningkatkan”. 

Oleh karena itu, bulan syawal berkaitan erat dengan ibadah untuk menjaga kualitas dan meningkatkan ibadah yang pernah kita lakukan di bulan ramadhan. Jika kita membaca banyak ayat-ayat Al Quran sampai tamat, diharapkan kebiasaan tersebut dilanjutkan sampai bulan syawal.

Kualitas ibadah puasa juga dijaga dengan dapat menjalankan ibadah puasa syawal selama enam hari. Kemudian ibadah sunnah lain yang dilaksanakan selama bulan ramadhan juga dilanjutkan, seperti shalat malam, tidak putus. 

Hanya dengan begitu, kita menjadi seseorang yang menjaga ketakwaan dan keimanan secara lahir dan batin. Allah Swt berfirman,

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ    

Artinya: “Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah (takbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” (QS Al-Baqarah: 185)

Bulan syawal ditandai dengan berakhirnya puasa ramadhan dan dilaksanakannya shalat idul fitri. Rasulullah bersabda, 

   عَنْ ابنِ مَسْعُوْد عَنِ النَّبِي ﷺ أَنَّهُ قَالَ اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِيْ كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ وَعِبَادِيْ اللَّذِيْنَ صَامُوْا شَهْرَهُمْ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَطْلُبُوْنَ أُجُوْرَهُمْ أَشْهِدُوْا أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ    

Baca Juga: Puasa Syawal dan Puasa Wajib Digabung, Bolehkah?

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad, bahwa Nabi bersabda: ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman: wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI