Suara.com - Salat dhuha atau juga dikenal sebagai salat awwabin (salat orang yang kembali kepada Allah), merupakan salat sunah yang dilakukan pada waktu dhuha, yaitu setelah matahari terbit hingga sebelum waktu zuhur.
Waktu idealnya di Indonesia, biasanya salat dhuha dikerjakan sekitar pukul 08.00 hingga 11.00, sesuai dengan tradisi dan kebiasaan umat Islam.
Salat dhuha hukumnya sunnah muakkad, sangat dianjurkan, berdasarkan anjuran Rasulullah SAW, seperti dalam hadits dari Abu Hurairah ra yang menyebutkan wasiat Nabi untuk tidak meninggalkan salat Dhuha hingga akhir hayat (HR Bukhari dan Muslim).
Lantas, apa saja keutamaan salat Dhuha? Berikut ulasannya.
Berikut adalah empat keutamaan salat Dhuha berdasarkan hadits-hadits sahih yang sering disebutkan dalam ajaran Islam:
1. Sedekah untuk Seluruh Tubuh
Salat dhuha minimal 2 rakaat dianggap sebagai bentuk sedekah atas setiap tulang dalam tubuh.
Rasulullah SAW bersabda: "Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan dua rakaat Dhuha mencukupi semuanya itu." (HR Muslim).
Ini menunjukkan bahwa salat Dhuha menjadi pengganti amal kebaikan lainnya.
2. Mencukupi Kebutuhan Rezeki
Melaksanakan empat rakaat salat dhuha dijanjikan dapat membawa kecukupan rezeki hingga akhir hari.
Dalam hadits disebutkan: "Wahai Anak Adam, jangan sekali-kali kamu malas mengerjakan empat rakaat pada awal siang (salat Dhuha), nanti akan Aku cukupi kebutuhanmu pada akhirnya (sore hari)." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud). Ini sering disebut sebagai salat penarik rezeki.
3. Pengampunan Dosa
Salat dhuha yang dilakukan secara rutin dapat menghapus dosa-dosa, bahkan sebanyak buih di lautan.
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang menjaga salat Dhuha, maka dosanya akan diampuni walaupun sebanyak buih di laut." (HR Tirmidzi).