Praveen/Melati belum pernah berhasil mengalahkan pasangan ranking dua dunia itu.
Permainan cepat dan kematangan strategi yang diterapkan Wang/Huang membuat Praveen/Melati kewalahan. Mereka tidak bisa keluar dari tekanan demi tekanan dan sulit mengembangkan permainan.
"Praveen/Melati juga harus lebih cerdik menganalisa lawan. Misalnya (lawan) Wang/Huang, sudah lima kali kalah. Benar-benar harus dipelajari kekalahan sebelumnya. Misalnya banyak error, ya perlu ditingkatkan fokusnya, diperkuat defense-nya," ujar Susy.
"Kalau kami lihat kan pasangan China ini pintar. Mereka tidak pernah memberi bola ke atas pada Praveen. Nah Praveen tidak dapat serangan, sedangkan ini andalan dia," lanjutnya.

Secara individu, Susy menilai Praveen/Melati memiliki potensi sebagai pemain ganda campuran top dunia.
Praveen/Melati yang kini duduk di peringkat tujuh dunia, beberapa kali mampu menghadang lawan yang memiliki peringkat lebih tinggi.
Praveen/Melati pun sudah memiliki cara tersendiri dalam menghadapi pasangan ranking satu dunia asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, yang terkenal sulit dikalahkan lawan-lawan mereka.
"Sebetulnya sayang, progresnya sudah ada, tinggal melewati batas ini, batas mereka bisa juara, rasa percaya diri mereka akan lebih tinggi," ungkap Susy.
"Kami tahu ada beberapa lawan yang mainnya kurang pas sama mereka. Misalnya yang mainnya cepat, mungkin agak enggak 'ngikut'," tukasnya.
Baca Juga: Ranking BWF: Juara Australia Open 2019, Jojo Geser Anthony