Saya salut juga sama penonton yang stand by sejak pagi, mengantre beli tiket, nonton sampai malam.
Kalian luar biasa, karena saya baru merasakan. Selama ini jadi atlet yang kita pikirkan persiapan. Ternyata jadi penonton juga capek.
2. Mungkinkah dengan kehadiran Anda di Istora Senayan justru membebani pemain?
Enggak sih. Kalau ambil negatifnya jadi beban. Kalau disuport kan ambil positifnya ditonton langsung. Tergantung dia menyikapinya.
Tapi kalau positifnya, disuport nih oleh Cik Butet, dia menonton langsung. Mungkin Cik Butet bisa memberi masukan kelebihan dan kekurangannya seperti apa.
Kadang-kadang kalau tak formal ketemu kan saya sering ngasih pengalaman kalau ketemu.
3. Artinya respons mereka baik dengan ditonton Anda secara langsung?
Responnya sih baik. Terutama mantan partner saya yang narsis itu loh (Tontowi). Dia justru kalau ditonton terus senang.
Enggak tahu ya, saya lihat kalau Owi berhasil mencetak poin atau apa di pertandingan Indonesia Open 2019, dia suka melirik, terus tadi menang dia itu dadah-dadah (ke saya).
Baca Juga: Indonesia Open: Takluk dari Wakil Malaysia, Tontowi / Winny Salah Strategi
Wah saya bilang, "Wah nih Owi meledek, songong dia, meledek nih".
4. Bicara tentang ganda campuran Indonesia. Sektor tersebut masih kerap diidentikan dengan sosok Liliyana Natsir. Bagaimana Anda menyikapi hal itu?
Karena mungkin pecinta bulutangkis belum move on. Ya, wajar kadang-kadang juga saya masih ikut ditandai juga.
Kesel sih enggak, cuma saya jadi baca, oh, mungkin ekspetasinya tinggi ya waktu Tontowi/Liliyana saat main, dan sampai sekarang masih kangen lah.
Tapi saya pikir cepat atau lambat dengan prestasinya Tontowi/Winny yang sudah sampai sekarang masuk delapan besar, lama-lama akan move on.