Richard: Pensiunnya Debby Susanto Buat Regenerasi Terpotong

Selasa, 06 Agustus 2019 | 23:05 WIB
Richard: Pensiunnya Debby Susanto Buat Regenerasi Terpotong
Mantan pebulutangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Debby Susanto (kanan) menghadiri upacara perpisahan khusus untuknya di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Minggu (24/2/2/2019). [Dok. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, tak hanya sedih dengan pensiunnya Liliyana Natsir. Namun juga ia merasa kehilangan ditinggal Debby Susanto.

Seperti diketahui, Liliyana Natsir memutuskan pensiun setelah Indonesia Masters 2019, Januari lalu. Di waktu yang bersamaan Debby juga pensiun pada usia 29 tahun.

Keputusan Debby Susanto gantung raket karena ingin lebih dekat dan fokus mengurusi keluarga.

Sejak menikah pada 21 Oktober 2017, selama kurang lebih dua tahun Debby harus rela jauh dari keluarga demi kariernya di Pelatnas.

Meski momen pensiun Debby Susanto tak mendapat sorotan sebanyak Liliyana, namun kepergian eks partner Praveen Jordan itu nyatanya sangat dirindukan.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto. [Humas PBSI]
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto. [Humas PBSI]

Hal itu sebagaimana disampaikan sang pelatih Richard Mainaky.

"Sebetulnya kami masih ada Debby, tapi dia menikah dan periode dua tahun ke depan itu terakhir (dia berkarier di bulutangkis)," ujar Richard di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.

"Dengan mundurnya Debby (buat) regenerasi kita terpotong. Harusnya dia dengan Praveen (yang menjadi penerus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir)," sambungnya.

Baca Juga: Ranking Terbaru BWF, The Daddies dan The Minions Kuasai Ganda Putra Dunia

Sejak Debby menikah, Richard mengatakan langsung mencari alternatif lain sebagai penyambung tongkat estafet Tontowi/Liliyana.

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad saat pertandingan final Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad saat pertandingan final Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Namun, hingga kini, proses tersebut dinilainya masih membutuhkan waktu.

"Kita itu sedang dalam masa transisi, jadi mesti bersabar lah. Kita bisa lihat Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon) dahulu tidak bersinar. Tapi kan butuh proses," beber Richard.

"Jadi jangan lihat ke kita dulu. Selama ini sektor ganda campuran di kejar terus (untuk raih prestasi). Kita kan sedang proses, pelan-pelan dulu," pungkasnya.

Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Selepas pensiunnya Liliyana dan Debby, sektor ganda campuran Indonesia menggantungkan harapan pada pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Kedua pasangan dan dua pasangan lainnya, yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Ronald Alexander/Annisa Saufika, akan segera berlaga di Kejuaraan Dunia 2019 pada 19-25 Agustus mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI