Pompa Semangat Atlet RI, Hendrawan Kenang Perjuangan di Olimpiade 2000

Selasa, 18 Februari 2020 | 08:05 WIB
Pompa Semangat Atlet RI, Hendrawan Kenang Perjuangan di Olimpiade 2000
Legenda bulutangkis Indonesia, Hendrawan. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang berlangsungnya Olimpiade 2020 Tokyo, legenda bulutangkis Indonesia Hendrawan menceritakan kisah perjuangannya merebut medali perak di Olimpiade 2000 Sydney.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Sydney Showground Hall 3, Hendrawan harus puas menjadi runner-up setelah di partai final kalah dari wakil China, Ji Xinpeng dengan skor 4-15, 13-15.

Hendrawan sempat merasa gagal dengan hasil yang diraih. Kendati demikian, perjuangannya melaju ke babak final itu diharapkan bisa menjadi motivasi bagi pebulutangkis Indonesia yang kini tengah berjuang lolos ke Olimpiade 2020.

Saat itu, Hendrawan tak hanya bersaing dengan atlet negara lain jelang Olimpiade 2000. Persaingan di dalam Pelatnas PBSI pun tak kalah ketat dan menegangkan.

Pada momen 20 tahun silam itu, Hendrawan harus bersaing dengan empat tunggal putra terbaik Tanah Air lainnya untuk memperebutkan tiga slot ke Olimpiade 2000.

Antara lain Taufik Hidayat, Marlev Mainaky, Hariyanto Arbi dan Budi Santoso.

Pada akhirnya, Hendrawan dan Taufik Hidayat serta Marlev Mainaky yang berhasil merebut tiket Olimpiade.

Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat (tengah), merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade 2004 Athena, Yunani. [AFP]
Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat (tengah), merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade 2004 Athena, Yunani. [AFP]

"Waktu itu saya saingan sama Budi dan Hari, masih ada lima turnamen, tapi saya kena tifus dan kehilangan kesempatan di dua turnamen," kenang Hendrawan dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (17/2/2020).

"Jadi sisa turnamennya hanya All England, Swiss Open dan Japan Open 2000. Saya bertekad, minimal harus masuk semifinal kalau mau lolos, untungnya hasilnya bisa lebih baik," tambahnya.

Baca Juga: Gagal ke Semifinal BATC, Tim Putri RI Tetap Lolos Piala Uber, Kok Bisa?

Tekad dan Motivasi

Menurut Hendrawan, tekad dan motivasi sangat memegang peranan dalam kiprah seorang pebulutangkis di ajang sebesar Olimpiade.

Tanpa itu, lanjut Hendrawan, seorang atlet bakal kesulitan untuk melampaui batasan.

"Lagi ngejar poin ke Olimpiade lalu sakit, itu rasanya down sekali. Lalu saya berkomitmen, saya harus bisa pulih, atau kesalip teman-teman saya sendiri," kata Hendrawan.

"Untuk jadi pemain top dunia, atlet itu harus melewati batas tertentu, itu tantangannya, bisa atau tidak melewatinya? Atau mau menyerah dan pasrah dengan keadaan?" tambahnya.

Legenda bulutangkis Indonesia, Hendrawan (kiri), berfoto bersama peraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney, Ji Xinpeng (China/tengah), dan Xia Xuanze asal China yang meraih medali perunggu. [AFP/Robyn Beck]
Legenda bulutangkis Indonesia, Hendrawan (kiri), berfoto bersama peraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney, Ji Xinpeng (China/tengah), dan Xia Xuanze asal China yang meraih medali perunggu. [AFP/Robyn Beck]

Pengorbanan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI