Di 1904 itu pula, emas yang dipakai adalah emas solid. Dari sinilah tradisi gigit medali itu bermula. Para atlet menggigit medali yang dipakai untuk memastikan keaslian emas.
Pada zaman dahulu, orang memastikan keaslian emas dengan cara menggigitnya mengingat sifat emas yang lunak dan bisa dibentuk. Sehingga jika medali atau emas meninggalkan bekas gigitan, maka medali atau emas itu adalah asli.
Dewasa ini, kebiasaan itu terus berlanjut di kalangan atlet hingga menjadi sebuah tradisi kendati medali emas saat ini bukanlah murni emas sejak adanya perubahan pada materi yang dipakai di medali pada Olimpiade 1912.
Saat sesi berfoto pun, seorang atlet masih tetap menggigit medali. Selain karena tradisi, ada peran kamerawan yang memang secara khusus meminta atlet menggigit medali saat berfoto.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya