Artinya, dengan menjadi tuan rumah PON, pencapaian Papua dalam segi medali ikut meningkat secara signifikan. Jumlah tersebut belum seberapa jika dibandingkan dengan target yang dicanangkan.
Masih dilansir dari laman resmi PB PON, Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Kenius Kogoya berharap pundi-pundi medali dapat terus bertambah.
"Target yang diharapkan bisa mendapatkan 84 medali emas pada PON XX dari 37 cabor dan 56 disiplin yang akan kita ikuti," ujar Kenius Kogoya.
Jumlah yang fantastis jika dibandingkan dengan pencapaian Papua pada gelaran PON terakhir pada 2016 di Jawa Barat, yakni 17 emas, 19 perak dan 32 perunggu. Kala itu, Papua finis di urutan kedelapan dalam klasemen perolehan medali.
Papua tampaknya telah siap memberikan banyak hal demi meningkatkan pencapaian mereka pada pesta olahraga empat tahunan kali ini. Bahkan, Gubernur Papua Lukas Enembe berjanji memberikan bonus sebesar Rp1 miliar untuk atlet perorangan yang meraih medali emas.
Sedangkan untuk peraih emas di nomor beregu akan diberikan masing-masing Rp650 juta. Peraih perak perorangan Rp500 juta dan beregu masing-masing Rp325 juta. Adapun peraih perunggu Rp250 juta untuk perorangan dan 162,5 juta untuk nomor beregu.
Selain itu, atlet tanpa medali juga akan mendapat masing-masing Rp10 juta. Papua dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia edisi ke-20 ini mengerahkan sebanyak 923 atlet.
PON Sebelumnya Juga Sama
Bagi Papua, torehan 32 emas menjadi sejarah karena menjadi yang terbanyak sepanjang keikutsertaan mereka di pesta olahraga empat tahunan kali ini.
Baca Juga: Atlet Panjat Tebing Bali Terima Medali Emas meski Penyintas COVID-19
Namun, jangan lupakan bahwa tuan rumah PON sebelumnya juga demikian. Misalnya, pada PON 2008 ketika Kalimantan Timur menjadi tuan rumah.