Thailand Perketat Aturan Naturalisasi Jelang SEA Games 2025

Irwan Febri Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:05 WIB
Thailand Perketat Aturan Naturalisasi Jelang SEA Games 2025
Laga timnas basket putra Kamboja vs Filipina dalam laga kedua Grup A basket 5x5 putra SEA Games 2023 di Morodok Techo National Stadium Elephant Hall 2, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (11/5/2023). [Facebook: Cambodia Basketball Federation]

Suara.com - Thailand selaku tuan rumah SEA Games 2025 pada akhir tahun ini mengambil langkah tegas dengan memperketat aturan terkait keikutsertaan atlet naturalisasi. Negeri Gajah Putih memastikan tidak akan mengizinkan atlet yang hanya menggunakan surat keterangan atau paspor sementara untuk bertanding.

Keputusan ini diumumkan langsung oleh Direktur Eksekutif Panitia SEA Games 2025, Chaipak Siriwat. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan meneliti secara detail dokumen perjalanan setiap atlet yang datang ke Thailand.

“Tahun ini, Thailand akan memeriksa dengan ketat paspor para atlet yang datang bertanding. Kami akan memberi perhatian khusus pada atlet yang memiliki latar belakang asing," kata Chaipak Siriwat, dikutip dari Zingnews.

"Pemeriksaan akan dilakukan sejak mereka tiba di Thailand hingga kembali ke negara asal. Jika ketahuan menggunakan surat keterangan sebagai pengganti paspor asli, mereka pasti akan ditangkap. Aturan ini kami buat demi menciptakan lingkungan persaingan yang lebih adil bagi semua atlet,”  imbuhnya.

Langkah tersebut diambil setelah berbagai kritik muncul pada edisi sebelumnya, terutama di SEA Games 2023 yang digelar di Kamboja.

Kala itu, sejumlah negara disebut memanfaatkan celah regulasi dengan menurunkan atlet asing menggunakan dokumen sementara. Kamboja bahkan sempat menurunkan tiga pebasket asal Amerika Serikat di nomor 3x3 yang sukses mempersembahkan medali emas.

Selain basket, ada pula kasus di cabor judo dengan atlet asal Ukraina, atletik dengan peserta dari Tiongkok dan Prancis, hingga tinju dengan petinju asal Uzbekistan.

Fenomena serupa juga pernah terjadi di edisi-edisi sebelumnya ketika Kamboja menurunkan pegulat asal Iran dan Filipina menaturalisasi judoka asal Jepang.

Praktik naturalisasi kilat semacam ini kerap menimbulkan kontroversi karena dinilai merusak esensi pesta olahraga Asia Tenggara.

Baca Juga: Dijebak Rekan Kerja, WNI Dijual ke Kamboja dan Diancam Jadi Korban Perdagangan Organ

Karena itu, kebijakan baru dari Thailand dianggap sebagai pukulan telak bagi negara-negara yang berencana menggunakan jalur serupa, seperti Kamboja, Filipina, maupun Malaysia.

Dengan aturan yang lebih ketat, SEA Games 2025 diharapkan menghadirkan kompetisi yang lebih adil, di mana prestasi benar-benar mencerminkan kualitas pembinaan olahraga masing-masing negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI