Laga Gregoria kontra Beiwen tercatat menjadi pertandingan tercepat yang dilakoni wakil Indonesia, yaitu hanya 36 menit, dengan mencatatkan skor akhir 21-12, 21-13.
Kepastian Gregoria merebut tiket ke partai puncak pun menjadi tambahan bahan bakar motivasi baru baginya. Permainan yang solid dan strategi yang matang, membawa Gregoria kembali berjaya dengan kemenangan dua gim langsung.
Gelar debutnya pada ajang Super 500 itu diikuti dengan rekor tidak kalah satu gim pun pada setiap pertandingan yang dimainkan.
Jadi motivasi
Atlet kelahiran 11 Agustus 1999 itu secara mantap mengatakan bahwa gelar juara yang diraih hari ini jadi motivasi bagi dirinya untuk kembali, dan terus berprestasi.
Meski banyak turnamen Super 500 lainnya, Kumamoto Masters edisi tahun ini menjadi titik yang tak terlupakan pada karier bulu tangkisnya. Dia berharap Kumamoto menjadi langkah awal untuk terus melangkah dalam misi pencarian gelar internasional yang lebih bergengsi.
Ihwal pertandingan final hari ini, Gregoria menceritakan bahwa kunci kemenangannya atas tunggal putri peringkat ke-3 dunia itu ialah dengan bermain tenang.
Permainan Gregoria juga lebih termotivasi karena sudah bekerja keras dengan tekun berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. Oleh karenanya, meski meladeni lawan yang lebih unggul, Gregoria mengaku sudah sangat siap dengan segala kemungkinan yang dihadapi.
Selain itu, Gregoria juga tak menampik bahwa dirinya diuntungkan dengan penampilan Chen yang tidak dalam performa bagus hari ini. Wakil China itu banyak melakukan kesalahan sendiri, ungkap Gregoria.
Gregoria berharap prestasinya bisa menularkan motivasi bagi sektor yang dia naungi. Dia meyakini bahwa junior-juniornya di tunggal putri Pelatnas Cipayung sudah berada dalam tahap yang cukup matang untuk melaju ke tingkat berikutnya.