Meski belum berhasil membawa pulang emas, Taufik tetap mengapresiasi kerja keras para atlet seperti Jonatan Christie dan rekan-rekannya. Ia menilai hasil perunggu adalah bukti perjuangan dan komitmen yang tidak bisa diremehkan.
“Kita harus realistis. Target semua orang memang ingin juara, tapi kita harus melihat kekuatan dan kelemahan di lima sektor. Itu menjadi titik evaluasi kita ke depan,” katanya.
Tim Indonesia kembali ke Tanah Air dengan total rombongan sebanyak 34 orang. Mereka terdiri dari jajaran pelatih, manajer tim, 12 atlet, 6 pelatih fisik, tim pendukung, serta staf media dan humas.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, Eng Hian, dalam konferensi pers di Tangerang.
Namun, enam atlet langsung bertolak ke Taipei guna menghadapi Taipei Open 2025. Mereka adalah Dejan Ferdinansyah, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Mohammad Zaki Ubaidillah, Esther Nurumi Tri Wardoyo, Gloria Emanuelle Widjaja, dan Rehan Naufal Kusharjanto.
Sementara itu, satu atlet lainnya, Daniel Marthin, telah lebih dahulu kembali ke Indonesia karena mengalami cedera dan kini dalam penanganan tim medis.
Eng Hian, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Ia menyadari ekspektasi tinggi publik, namun hasil kali ini belum mampu memenuhi harapan membawa pulang emas.
“Kami mohon maaf kepada Ketua Umum PBSI, para pimpinan, dan seluruh rakyat Indonesia. Kami belum bisa memberikan hasil terbaik,” ujar Eng Hian.
Baca Juga: Bukan Juara, Ini Target PBSI di Piala Sudirman 2025