Suara.com - Prestasi membanggakan datang dari dunia balap motor Indonesia, Veda Ega Pratama.
Remaja asal Gunungkidul, Yogyakarta itu sukses menorehkan sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang meraih kemenangan di ajang bergengsi Red Bull Rookies Cup.
Tidak tanggung-tanggung, Veda mencatatkan double winner alias dua kali juara dalam satu akhir pekan balapan yang berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia.
Pada seri keempat Red Bull Rookies Cup 2025, Veda Ega Pratama tampil luar biasa.
Dia berhasil memenangkan Race 1 yang digelar Sabtu, 21 Juni 2025, dan melanjutkan dominasinya dengan kemenangan dramatis di Race 2 pada Minggu, 22 Juni.
Race 2 berlangsung sangat ketat, di mana Veda berhasil unggul hanya 0,011 detik dari rivalnya asal Malaysia, Hakim Danish.
Kemenangan ini menempatkan Veda di posisi ketiga klasemen sementara, mengoleksi total 92 poin.
![Veda Ega Pratama Juara Red Bull Rookies Cup 2025, Netizen Pertanyakan soal Rolex. [X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/22/28777-veda-ega-pratama-juara-red-bull-rookies-cup-2025.jpg)
Dia masih terpaut 56 poin dari Hakim Danish yang memimpin dengan 148 poin, dan Brian Uriarte yang berada di posisi kedua dengan 116 poin.
Meski begitu, penampilan impresif Veda jelas membuka peluang besar untuk merebut gelar juara musim ini, dengan masih beberapa seri tersisa.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Pembalap Astra Honda Motor Kibarkan Merah Putih di Portugal
Dalam pernyataannya usai balapan, Veda menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah SWT, kepada tim, sponsor, serta keluarga yang selalu mendukungnya.
Dia juga berterima kasih kepada para penggemar di Indonesia yang terus memberikan semangat.
Menariknya, Veda sempat bergurau bahwa keberhasilannya mungkin juga karena ia mencukur kumis sebelum balapan, membuat dirinya lebih aerodinamis.
Kemenangan Veda sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Banyak netizen yang bangga sekaligus mengangkat isu apresiasi terhadap atlet non-sepak bola.
Beberapa netizen bahkan mempertanyakan, apakah Veda akan mendapatkan hadiah mewah seperti timnas sepak bola Indonesia.
Sebagaimana diketahui, timnas menerima jam tangan Rolex dari Presiden Prabowo Subianto usai menang atas China dengan skor tipis 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Ya jelas nggak, kan bukan cabor favorit yang punya penggemar puluhan juta yang bisa dijadiin kendaraan politik 5 tahun sekali," komentar salah satu netizen dengan nada sinis.
"Harusnya diapresiasi lebih dari Rolex sih. Juara dunia lho, bukannya menang match doang," timpal yang lain.
Komentar lain menyebut, "Mungkin nanti ketika viral dan dapat tekanan dari masyarakat," mengisyaratkan bahwa perhatian terhadap prestasi atlet kerap datang setelah ramai di media sosial.
Siapa Veda Ega Pratama?
Veda Ega Pratama lahir pada 23 November 2008 di Gunungkidul, Yogyakarta.
Meski usianya masih 16 tahun, dia sudah tampil memukau di level balapan internasional.
Bakat balap Veda tak datang begitu saja. Dia merupakan putra dari mantan pembalap nasional yang terus mendukung kariernya sejak dini.
Di balik keberhasilannya, ada dedikasi besar keluarga, kerja keras, dan tentu saja talenta alami yang tak bisa dipungkiri.
Veda juga diketahui mengidolakan Casey Stoner, salah satu legenda MotoGP, dan tampaknya mengikuti jejak idolanya dalam mencetak prestasi sejak usia muda.
![Veda Ega Pratama Juara Red Bull Rookies Cup 2025, Netizen Pertanyakan soal Rolex. [X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/22/92430-veda-ega-pratama-juara-red-bull-rookies-cup-2025.jpg)
Seri kelima Red Bull Rookies Cup 2025 akan berlangsung pada 12-13 Juli di Sirkuit Sachsenring, Jerman, bertepatan dengan seri kesebelas MotoGP.
Penampilan Veda tentu akan dinanti banyak mata, tak hanya dari penggemar balap di Indonesia, tetapi juga dunia internasional.
Dengan performa yang konsisten dan mental bertarung yang sudah terlihat matang di usia belia, Veda Ega Pratama adalah aset masa depan olahraga Indonesia.
Veda juga simbol bahwa talenta anak bangsa bisa bersaing di ajang paling kompetitif sekalipun.
Kini tinggal menunggu, apakah Veda menerima apresiasi yang pantas dari negeri sendiri?
Kontributor : Chusnul Chotimah