Suara.com - Dua pasangan ganda campuran andalan Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, harus mengakhiri langkah mereka di babak 16 besar turnamen bulu tangkis Japan Open 2025.
Kedua pasangan ini gagal melangkah ke perempat final setelah tumbang dari lawan-lawannya dalam laga yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Kamis (17/7).
Rehan/Gloria Gagal Lolos Usai Dihadang Ganda Hong Kong
![Pasangan ganda campurab PB Djarum, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja di babak pertama Japan Open 2025. [Dok. PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/15/39943-rehan-naufal-kusharjantogloria-emanuelle-widjaja.jpg)
Pasangan Rehan/Gloria harus mengakui keunggulan wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Tsuet, dalam pertandingan yang berlangsung sengit selama dua gim langsung.
Bertanding di Lapangan 1, Rehan/Gloria kalah dengan skor tipis 17-21 dan 19-21.
Pada gim pertama, Rehan/Gloria tampil dengan semangat tinggi, namun pertahanan rapat dan serangan agresif Tang/Tse membuat pasangan Indonesia terus berada di bawah tekanan.
Setelah skor imbang 2-2, pasangan Hong Kong perlahan membuka jarak dan unggul 11-5 saat interval.
Rehan/Gloria sempat memperkecil ketertinggalan hingga 15-17 melalui sambaran Gloria yang menghasilkan lucky ball.
Namun, Tang/Tse tetap konsisten hingga akhirnya mengunci gim pertama dengan kemenangan 21-17. Momen penentu terjadi saat Rehan gagal melakukan pengembalian servis dalam situasi game point.
Baca Juga: Japan Open 2025: Rehan/Gloria dan Amir/Nita Lewati Babak Pertama
Memasuki gim kedua, Rehan/Gloria memulai pertandingan dengan lebih agresif dan sempat unggul 13-9.
Sayangnya, keunggulan itu tak bertahan lama. Tang/Tse kembali mengejar dan menyamakan skor menjadi 19-19.
Di momen krusial, pengembalian Rehan yang terlalu panjang membuat pasangan Hong Kong meraih kemenangan 21-19 sekaligus memastikan tempat di babak perempat final.
Amri/Nita Tumbang Lewat Duel Ketat Kontra Wakil Jepang

Sementara itu, pasangan muda Indonesia lainnya, Amri/Nita, harus mengakui ketangguhan tuan rumah Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito.
Bertanding dalam laga yang berlangsung ketat, Amri/Nita kalah dalam pertarungan rubber game dengan skor 21-23, 21-18, dan 14-21.
Di gim pertama, Amri/Nita memberikan perlawanan ketat hingga memaksakan deuce.
Namun, pengalaman dan permainan tenang pasangan Jepang membuat mereka unggul tipis 23-21. Pasangan Indonesia kemudian bangkit di gim kedua dan menutupnya dengan skor 21-18.
Sayangnya, pada gim penentu, Amri/Nita mulai kehilangan fokus. Midorikawa/Saito tampil lebih dominan dan mampu mengendalikan jalannya pertandingan hingga akhirnya menutup gim ketiga dengan skor meyakinkan 21-14.
Indonesia Kini Hanya Menyisakan Satu Wakil di Sektor Ganda Campuran
Kekalahan Rehan/Gloria dan Amri/Nita membuat Indonesia kehilangan dua wakil sekaligus di sektor ganda campuran.
Kini, harapan Merah Putih hanya bertumpu pada pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang masih bertahan di babak 16 besar.
Jafar/Felisha dijadwalkan menghadapi tantangan berat dari pasangan Malaysia Tang Jie Chen/Ee Wei Toh dalam laga yang digelar pukul 12.25 WIB.
Laga ini akan menjadi penentu nasib Indonesia di sektor ganda campuran dalam turnamen BWF Super 750 ini.
Japan Open 2025 merupakan salah satu turnamen bergengsi dalam kalender bulu tangkis dunia.
Turnamen ini menawarkan poin penting menuju kualifikasi World Tour Finals dan menjadi ajang unjuk kemampuan bagi para atlet jelang Olimpiade Paris 2026.
Dengan kekalahan dua wakil di babak 16 besar, tim pelatih PBSI tentu akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa sektor ganda campuran.
Konsistensi permainan di momen-momen krusial menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dibenahi, terutama menjelang rangkaian turnamen penting di sisa musim 2025.
“Kami sudah memberikan yang terbaik, tapi lawan tampil sangat solid hari ini,” ujar Gloria usai pertandingan.
“Kami kalah di momen-momen penting. Tapi ini jadi pelajaran besar buat kami,” tambah Rehan.
Kegagalan ini menjadi peringatan bagi sektor ganda campuran Indonesia yang masih mencari formula ideal untuk menghadirkan kembali dominasi di level elite.
Diharapkan Jafar/Felisha bisa memutus tren buruk ini dan memberi angin segar bagi tim Merah Putih di Japan Open 2025.