Suara.com - Nasib tragis kembali menimpa sektor tunggal putra Indonesia di ajang Japan Open 2025. Setelah Jonatan Christie lebih dulu tersingkir di babak pertama, kini giliran Anthony Sinisuka Ginting yang menyusul langkah rekannya dengan tersingkir di babak 32 besar.
Bertanding di Court 1 Tokyo Metropolitan Gymnasium, Rabu (16/7), Ginting harus mengakui keunggulan tuan rumah Kodai Naraoka dalam dua gim langsung dengan skor 13-21, 19-21.
Kekalahan ini sekaligus memperpanjang daftar hasil buruk wakil Merah Putih di sektor tunggal putra sepanjang tahun ini.
Baru Pulih Cedera, Ginting Akui Masih Cari Irama
![Anthony Ginting Susul Jojo, Langsung Tumbang di 32 Besar Japan Open 2025. [Dok. PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/16/73348-anthony-ginting.jpg)
Usai pertandingan, Ginting tak menampik bahwa performanya belum kembali ke level terbaik. Cedera bahu yang memaksanya absen selama enam bulan membuatnya belum sepenuhnya menemukan ritme dan nuansa pertandingan.
“Memang cukup berbeda suasana dan feel di pertandingan atau latihan. Jujur enam bulan rehat dari turnamen bukan waktu yang sebentar tapi tadi mencoba semaksimal mungkin dari pikirannya, fokusnya,” ujar Ginting dikutip dari rilis PBSI.
Pebulu tangkis peringkat 7 dunia itu menyebut turnamen BWF Super 750 ini sebagai ajang uji coba untuk memulihkan sentuhan bermain, meskipun tetap menargetkan kemenangan dan bermain serius.
“Tujuan awal memang untuk mengembalikan feeling tapi bukan berarti main asal-asalan jadi tetap mencoba menerapkan strategi yang sudah didiskusikan dengan pelatih. Sebisa mungkin mengatasi apa kendala yang terjadi di lapangan,” tegasnya.
Ginting juga menyoroti ketidakkonsistenannya dalam mengamankan poin-poin krusial. Menurutnya, hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi penting untuk turnamen-turnamen berikutnya.
Indonesia Kini Hanya Andalkan Alwi Farhan
Dengan gugurnya Ginting dan Jojo, kini Indonesia hanya menyisakan satu wakil di sektor tunggal putra, yakni Alwi Farhan, pemain muda yang berhasil melaju ke babak 16 besar. Kejutan dari Alwi menjadi angin segar di tengah performa menurun para pemain senior.
Baca Juga: Jonatan Christie dan Chico Pilih Jalur Independen, Apa Kabar Anthony Ginting?
Di sisi lain, kekalahan dua pemain utama ini mempertegas krisis konsistensi di tunggal putra Indonesia, terutama setelah Jonathan Christie memutuskan keluar dari pelatnas PBSI pada Mei 2025 dan menjadi pemain independen.
Tren Negatif Jojo Usai Tinggalkan Pelatnas
Keputusan Jonatan Christie hengkang dari pelatnas ternyata belum membuahkan hasil manis. Justru sejak menjadi pemain profesional, penampilannya terus mengalami penurunan tajam. Kekalahan dari Kenta Nishimoto di babak pertama Japan Open dengan skor 13-21, 12-21 hanya dalam 45 menit, menjadi pukulan telak.
“Sebenarnya persiapan sudah sangat baik, kondisi juga sangat baik, tetapi tadi saya banyak melakukan kesalahan sendiri yang seharusnya bisa lebih baik. Saya harus lebih sabar dan tenang, terutama melawan pemain seperti Nishimoto yang ulet,” kata Jonatan usai pertandingan.
Dari analisis pertandingan, Jojo terlihat kehilangan momentum di setiap set setelah interval. Serangan khasnya mudah dipatahkan, dan ia kerap melakukan kesalahan sendiri mulai dari pukulan tanggung hingga netting yang gagal.
Tak hanya di Japan Open, Jojo sebelumnya juga tersingkir lebih awal di dua turnamen bergengsi: Singapore Open 2025 dan Indonesia Open 2025, keduanya terhenti di babak 16 besar.
Prestasi Tunggal Putra Indonesia Menurun
Tren negatif yang melanda Ginting dan Jojo menjadi alarm serius bagi PBSI, terlebih jelang kalender padat turnamen di paruh kedua 2025. Prestasi terbaik Jojo sepanjang tahun ini hanyalah sebagai runner-up Indonesia Masters 2025 (Super 500) pada Januari lalu.