Gili Trawangan Tegaskan Diri sebagai Destinasi Sport Tourism, Dampak Positif Ekonomi Mencuat

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 10:09 WIB
Gili Trawangan Tegaskan Diri sebagai Destinasi Sport Tourism, Dampak Positif Ekonomi Mencuat
Gili Trawangan tegaskan diri sebagai destinasi sport tourism, dampak positif ekonomi mencuat. [Dok Pribadi]

Suara.com - Pulau Gili Trawangan Nusa Tenggara Barat (NTB) memang merupakan destinasi wisata unggulan. Kawasan tersebut dikenal memiliki pantai eksotis.

Sebagaian besar masyarakatnya juga mengandalkan sektor wisata sebagai penopang ekonomi mereka.

Gili Trawangan, sebuah pulau eksotis seluas kurang lebih 340 hektar dengan garis pantai sekitar 7,5 km, menawarkan pasir putih halus, laut biru jernih, serta panorama sunrise dan sunset yang memukau. Terumbu karang yang kaya akan penyu dan ikan tropis menjadikannya surga snorkeling dan diving.

Pulau ini bebas kendaraan bermotor—transportasi hanya dengan sepeda, cidomo, atau berjalan kaki—memberi suasana santai dan ramah lingkungan.

Akomodasinya pun beragam, dari homestay sederhana hingga resor mewah tepi pantai. Malam hari, kafe dan restoran tepi pantai ramai dengan sajian seafood segar dan hiburan musik, menjadikan Gili Trawangan sebuah destinasi liburan yang tak terlupakan.

Festival Olahraga Nasional (Fornas) VIII 2025 telah membuktikan bahwa Gili Trawangan bukan sekadar destinasi liburan, melainkan juga arena sport tourism yang siap menyatukan olahraga, keindahan alam, dan ekonomi lokal dalam satu gelaran.

Salah satu pusat perhatian adalah Wah Resort Gili Trawangan, yang tampil sebagai venue utama untuk cabang olahraga Stand Up Paddle (SUP) dan memancing rekreasi (APRI).

Venue Siap Pakai dengan Panorama Eksotis

Berada tepat di tepi pantai, Wah Resort bukan sekadar arena lomba. Venue ini memadukan kesiapan teknis, panorama tropis, dan fasilitas berkelas yang memberi pengalaman berbeda bagi peserta maupun penonton.

Baca Juga: Malam Liar di Gili Trawangan, Pesta Riklona dan Inex Sebelum Brigadir Nurhadi Tewas Dicekik

Dari area start/finish yang luas, akses langsung ke laut, hingga layanan akomodasi dan jamuan tamu VIP, Wah Resort membuktikan standar event sport tourism yang layak diadu di panggung internasional. Venue beachfront ini bukan sekadar lokasi lomba—melainkan simbol sinergi antara pariwisata, olahraga, dan ekonomi.

Tepat di tepi pantai, venue utama Fornas VIII memanfaatkan lokasi strategis yang memudahkan transisi dari darat ke laut bagi atlet serta panitia.

Ombak dan angin khas Gili menambah tantangan teknis, seperti yang diakui langsung oleh penanggung jawab lomba SUP:

“Peserta harus cepat beradaptasi dengan kondisi ombak (Gili Trawangan) menjadi tantangan utama,” ujar Herianto, penanggung jawab Inorga SUP Fornas VIII, pada 31 Juli 2025.

Dorongan Ekonomi yang Terbukti

FORNAS VIII bukan sekadar ajang olahraga, melainkan mesin penggerak ekonomi rakyat. Berikut beberapa highlight dampak ekonomi yang terjadi saat gelaran tersebut:

Perputaran uang NTB diperkirakan mencapai Rp100–130 miliar, berasal dari sektor akomodasi, transportasi, UMKM, kuliner, hingga destinasi wisata seperti Gili Trawangan

Kemudian, Okupansi hotel di Lombok dan sekitar Gili melonjak hingga 90% atau lebih, bahkan full booked sejak H-10 event; permintaan transportasi laut seperti fast boat naik hingga 200%

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan telah memeprsiapkan betul daerahnya untuk gelaran olahraga ini.

"Kami tidak hanya menyiapkan venue dan fasilitas, yang kami siapkan adalah senyuman masyarakat, keramahan budaya, dan semangat pelayanan terbaik,” ucapnya pada 14 Juli 2025.

Gubernur Iqbal juga menyimpulkan optimismenya bahwa NTB siap untuk gelaran-gelaran internasional lainnya.

“Percayalah apa yang kita lakukan ini, kita menciptakan fondasi kuat buat NTB ke depan menjadi salah satu destinasi yang favorit untuk even-even internasional, termasuk multi event," tegasnya.

Selain itu, Wasit dalam Lomba Inorga Stand Up Paddle, Andi Yulianto venue untuk lomba tersebut sudah terpenuhi falitasnya dan cukup baik.

"Menurut saya dari kegiatan olahraga standup paddle, cukup lancar, fasilitas yg di sediakan sudah cukup memfasilitasi lomba. Begitupun venue (WAH Resort) sangat sesuai dan indah sekali untuk diadakan olahraga ini," ungkapnya saat dihubungi.

Dia juga mengatakan karakter pantai, ombak dan juga masyarakatnya sangat mendukung. "Saya rasa ini salahsatu venue yang paling sesuai untuk diadakan lomba kelas International yang biasa Sup Id ( standup paddle Indonesia) adakan di beberapa daerah di Indonesia sebelumnya," urainya.

Sebagai pegiat stand up paddle, Andi berharap olahraga ini dapat juga menjadi daya tarik wisatawan dan bisa menaikan daerah-daerah di Indonesia untuk didatangi tamu-tamu mancanegara.

Selain venue utama, beberapa akomodasi di Gili Trawangan turut mendukung ekosistem event, seperti:

- FRii Resort Gili Trawangan — terletak di sisi barat pulau, dikenal dengan taman tropis rimbun dan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler dari beachfront.

- Jambuluwuk Oceano Gili Trawangan Resort — resort dengan desain tropis unik berbentuk lumbung, memiliki pantai pribadi, serta fasilitas snorkeling dan live music.

Kehadiran resort-resort ini memperkuat kapasitas akomodasi serta pilihan bagi peserta dan tamu yang hadir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI