Suara.com - Timnas Voli Putri Indonesia kembali menelan kekalahan telak 0-3 (17-25, 17-25, 26-28) dari Filipina pada laga penutup Seri 2 SEA V League 2025 di Filipina, Minggu (10/8/2025).
Hasil ini memperpanjang rekor tanpa kemenangan di dua leg turnamen, menempatkan Indonesia sebagai juru kunci.
Manajer tim, Luciana Taroreh, menyoroti cedera sebagai penyebab utama, namun optimistis tim bisa bangkit di SEA Games mendatang.
Luciana menjelaskan bahwa inkonsistensi penerimaan bola dan transisi serangan menjadi kelemahan utama.
![Indonesia Kembali Takluk dari Thailand, Masih Ada Harapan di SEA V League? [Instagram @volinesia_]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/08/21171-timnas-voli-putri-indonesia.jpg)
“Kami memulai dengan semangat, tapi Filipina lebih dominan di poin-poin krusial,” ujarnya.
Cedera beberapa pemain kunci juga mengganggu rotasi dan stamina tim.
“Beberapa pemain masih pemulihan, jadi kami kesulitan menjaga konsistensi,” tambahnya.
Meski kalah, Luciana mengapresiasi perjuangan tim hingga akhir, terutama di set ketiga yang berlangsung ketat hingga skor 26-28.SEA V League 2025 menjadi cerminan tantangan besar bagi timnas putri.
Dalam dua leg, Indonesia tak pernah menang, selalu finis di posisi terbawah. Kekalahan dari tim-tim kuat seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina menunjukkan gap kualitas yang harus segera ditutup.
Baca Juga: SEA V League 2025: 6 Laga, 6 Kekalahan, Ada Apa dengan Tim Voli Putri Indonesia?
Kurangnya jam terbang internasional dan minimnya kedalaman skuad menjadi faktor lain di balik performa buruk.
![Indonesia Kembali Takluk dari Thailand, Masih Ada Harapan di SEA V League? [Instagram @volinesia_]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/08/39819-timnas-voli-putri-indonesia.jpg)
Cedera pemain inti, seperti yang dialami beberapa spiker dan libero, membuat pelatih kesulitan meracik strategi efektif.
Namun, Luciana tetap optimistis. “Kekalahan ini memberi gambaran jelas apa yang harus diperbaiki. Kami akan bekerja keras untuk kembali lebih kuat, baik secara mental maupun fisik,” katanya.
Fokus tim kini beralih ke SEA Games 2025, di mana mereka berharap bisa meraih medali setelah puasa prestasi di SEA V League.
Persiapan intensif, termasuk pemulihan pemain dan peningkatan taktik, akan menjadi prioritas jelang ajang regional tersebut.
Dukungan penggemar dan media menjadi penyemangat tim. “Terima kasih atas dukungan tanpa henti untuk timnas putri,” ujar Luciana.
Kontributor: Azka Putra