KONI-KOI Akhiri Konflik Sepak Takraw, Erick Thohir: Pertanda Positif

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 10 Desember 2025 | 13:37 WIB
KONI-KOI Akhiri Konflik Sepak Takraw, Erick Thohir: Pertanda Positif
Dualisme kepengurusan sepak takraw akhirnya beres. KONI dan KOI tetapkan PB PSTI sah, Erick Thohir sebut ini sinyal positif menjelang SEA Games 2025. [Dok. Kemenpora]
Baca 10 detik
  • KONI dan KOI resmi mengakhiri dualisme panjang dalam kepengurusan sepak takraw.
  • PB PSTI di bawah Surianto kini menjadi satu-satunya kepengurusan sah dan diakui KOI serta ISTAF.
  • Menpora Erick menyebut penyelesaian ini sebagai langkah positif jelang SEA Games Thailand.

Suara.com - Kisruh berkepanjangan di tubuh cabang olahraga sepak takraw akhirnya menemui titik akhir. Setelah bertahun-tahun terbelah, KONI dan KOI sepakat menyudahi dualisme kepengurusan, sejalan dengan mandat yang diberikan Menpora RI Erick Thohir agar seluruh konflik organisasi cabor selesai pada 2025.

Sekretaris Jenderal KONI, Tb Lukman Djajadikusuma, menegaskan bahwa isu dualisme memang masuk daftar utama yang harus dibereskan.

Ia mengungkapkan bahwa langkah penyelesaian dilakukan melalui berbagai pertemuan dengan KOI, pemerintah, dan perwakilan cabor.

“Masalah dualisme memang menjadi salah satu prioritas kami untuk diselesaikan. Sejak mendapatkan arahan dari Bapak Menpora, kami terus melakukan pertemuan, baik dengan KOI, pemerintah maupun cabor,” ujarnya.

Hasilnya, kepengurusan Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB PSTI) kini resmi berada di bawah komando Ketua Umum Surianto.

Struktur baru itu telah mendapatkan pengakuan lengkap dari KOI serta Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF).

Lukman menambahkan bahwa keputusan pengukuhan personalia PB PSTI periode 2025–2029 juga sudah dikirimkan kepada Menpora.

“Kami terus berupaya menyelesaikan sengketa di cabor lainnya di waktu yang tersisa sampai akhir Desember ini,” ucapnya.

Dukungan serupa datang dari KOI. Sekjen KOI, Wijaya Noeradi, mengungkapkan bahwa pihaknya menjalankan instruksi Menpora untuk duduk bersama KONI dan empat cabor yang masih menghadapi dualisme.

Baca Juga: Masalah Rumput JIS Tak Kunjung Usai, Erick Thohir: Itu Aset Pemda DKI

“Kami memahami betul bahwa perpecahan yang terjadi membawa dampak buruk bagi nasib para atlet dan juga menjadi penghalang prestasi olahraga kita. Maka kami laporkan kepada Bapak Menpora bahwa tugas telah kami lakukan, dan kami kirimkan surat pengakuan KOI terhadap kepengurusan PB PSTI periode 2025-2029,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa KOI juga sudah menyampaikan dukungan terhadap kepengurusan tersebut kepada ISTAF. Meski demikian, pekerjaan mereka belum tuntas sepenuhnya.

Masih ada tiga cabang lain—tenis meja, anggar, dan tinju—yang perlu dicarikan solusi terbaik.

“Tentu tidak berhenti di sini, kami punya tugas di tiga cabang lainnya, sehingga saat ini kami terus menjalankan proses musyawarah untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.

Di sisi lain, ISTAF dalam surat resminya menyampaikan apresiasi kepada KONI dan KOI yang terus memberikan laporan terkait dinamika internal sepak takraw Indonesia.

Federasi internasional itu menyambut gembira konsolidasi yang akhirnya tercapai.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI